Sangat penting dalam menjaga dan bahkan kita perlu meningkatkan kesehatan.
Dengan kesehatan yang prima kita dapat melakukan berbagai aktivitas. Seperti
halnya siswa atau peserta didik, sangat dianjurkan sekali berolahraga dan
mejaga kesehatannya sebagai aplikasi dari pendidikan jasmani, kesehatan dan
rekreasi (Penjaskesrek). Siswa yang sehat akan memilki tingkat Kecerdasan yang
tinggi sehingga mampu aktif mengikuti proses pembelajaran dan meningkatkan
potensi dirinya ke tahap optimum.
Penjaskesrek bertujuan membantu pesertadidik meningkatkan pengetahuan
kesehatan, memupuk sikap positif, mengamalkan gaya hidup sehat dan mampu
menyelaraskan jasmani, emosi, rohani, sosial dan intelek. Dalam konteks
hubungan antara Pendidikan Jasmani dengan pendidikan formal, Pendidikan Jasmani
merupakan penyumbang besar kepada proses asimilasi individu ke dalam masyarakat
(de Vries, 1995).
Aktiviti jasmani yang disesuaikan dengan keupayaan pelajar
berkeperluan khas boleh membantu golongan ini mengurangkan kelemahan dan
masalah yang dihadapi (Auxter, Pyfer dan Huettig, 1989).
Cacat anggota tubuh juga dapat dibantu dengan program terapi fisio
yang dapat mengurangkan masalah yang dihadapi oleh kebanyakan individu dengan
lebih berkesan (Auxter, Pyfer dan Huettig, 1998). Oleh karena itu pendidikan
jasmani dapat dirancang dengan baik untuk membantu meningkatkan kepercayaan
diri penyandang cacat atau golongan khas dan dapat menyesuaikan kurikulum yang
ada.
Begitu juga dengan aktiviti Pendidikan Jasmani yang dilaksanakan di
sekolah, aktiviti Pendidikan Jasmani yang dijalankan kepada pelajar
berkeperluan khas kurang diberikan perhatian dan mereka mengikuti aktiviti yang
kurang sesuai bersama-sama dengan pelajar-pelajar biasa (Auxter, Pyfer dan
Huettig, 1999). Banyak halangan yang dihadapi oleh golongan khas untuk
melibatkan aktiviti Pendidikan Jasmani di sekolah kerana terdapat pelajar-pelajar
berkeperluan khas mengalami masalah fizikal yang melibatkan otot, saraf dan
pembentukan postur yang kurang sempurna. Contohnya terdapat di kalangan pelajar
yang mengalami otot-otot yang kurang sempurna tidak dapat melakukan pergerakan
seperti pelajar biasa. Begitu juga yang mengalami masalah deria tidak dapat
bergerak sebebas dan sepantas pelajar biasa. Ini akan mengakibatkan mereka
merasa rendah diri dan tersisih. Aktivitas Pendidikan Jasmani perlu diarahkan
untuk melatih mereka ke tahap yang optimum untuk mempersiapkan menghadapi
kehidupan nyata di luar sekolah. Selain itu Pendidikan Jasmani juga perlu
menyediakan situasi ceria yang dapat menggalakkan kesejahteraan emosi kepada
golongan istimewa ini.