Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Contoh Jurnal Ilmiah Taman Kanak-Kanak (Playground)

Sabtu, 02 Agustus 2014 | 15:16 WIB Last Updated 2014-08-02T08:16:03Z

PELAKSANAAN PROGAM KELOMPOK KERJA GURU
TAMAN KANAK-KANAK GUGUS III FLAMBOYAN
KECAMATAN PONTIANAK KOTA
Yuli Daryati, Mawardi, Muntaha
Program Studi Sarjana S1, FKIP Universitas Muhammadiyah, Pontianak
Email   : flyheart3@yahoo.com

Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya anggota dalam mengikuti kegiatan KKG yang dilaksanakan dua kali dalam satu bulan. Penelitian menggunakan metode deskriptif, pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan komunikasi langsung, dan dokumentasi. Tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1) Perencanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 2) Pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 3) Evaluasi program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 4) Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. Hasil: 1) Perencanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan dibentuk dan dibuat ditujukan pada anggota untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan kemampuan guru. 2) Pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu semua progran telah dilaksanakan oleh pengurus dan anggota secara maksimal. 3) Evaluasi program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu mengulang kembali materi yang telah dilakukan. 4) Hambatan dalam pelaksaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu waktu kegiatan yang singkat, sering terlambat dan tidak hadirnya anggota pada saat kegiatan.

Kata kunci: Pelaksanaan Program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak


Kelompok Kerja Guru merupakan suatu program dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan Kelompok Kerja Guru adalah untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam Kelompok Kerja Guru yaitu memberikan pelatihan terhadap keterampilan guru supaya lebih kreatif.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: (1). Perencanaan program apa saja yang dirumuskan oleh guru dalam Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota? (2). Bagaimanakah pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota? (3). Bagaimana evaluasi program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota? (4). Apa saja hambatan dalam pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota?


Trimo (2007: 12) Kelompok Kerja Guru yaitu suatu organisasi profesi guru yang bersifat struktural yang dibentuk oleh guru-guru di suatu wilayah atau gugus sekolah sebagai wahana untuk saling bertukaran pengalaman guna meningkatkan kemampuan guru dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Menurut setandar pengembangan KKG/MGMP Derektorat Profesi Pendidik Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan bahwa KKG merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah  di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari berbagai sekolah”.
Sumadji (2013) menyatakan, “Kelompok Kerja Guru (KKG)  bertujuan untuk menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan”. Melalui pendekatan sistem pembinaan profesional diharapkan guru mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Muhtadi (2008: 13) menyatakan, “Pembentukan KKG bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru berdasarkan masalah dan kesulitan yang dihadapi guru, kemudian memberikan bantuan profesional kepada guru kelas dan mata pelajaran di sekolah, serta meningkatkan pemahaman, keilmuan, keterampilan dan pengembangan sikap profesional berdasarkan kekeluargaan dan saling mengisi (sharing)”.
KKG Gugus (2010: 6) menyatakan, “organisasi KKG atau MGMP adalah pengaturan baku minimal tentang struktur kepengurusan, keanggotaan, dan legalitas administrasi KKG atau MGMP”. Organisasi bersama dalam kelompok kerja di dunia pendidikan yaitu Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG), Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FKKKS),  dan Forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (FKKPS).
Melalui program segala bentuk rencana akan mudah untuk dilaksanakan. Dalam Standar Pengembangan KKG/MGMP hal yang perlu dilakukan setelah organisasi terbentuk yaitu: 1) Penyusunan program KKG/MGMP dimulai dari menyusun Visi, Misi, Tujuan, sampai kalender kegiatan. 2) Program KKG/MGMP diketahui oleh Ketua KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD) atau Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3) Program KKG/MGMP terdiri dari program rutin dan program pengembangan. 4) Program rutin sekurang-kurangnya terdiri dari diskusi permasalahan pembelajaran, Penyusunan silabus, program semester, dan Rencana Program Pembelajaran, analisis kurikulum, penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran. 5) Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya tiga dari kegiatan-kegiatan berikut : Penelitian, Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Seminar, lokakarya, koloqium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel, Pendidikan dan Pelatihan berjenjang (diklat berjenjang), Penerbitan jurnal KKG/MGMP, Penyusunan website KKG/MGMP, Forum KKG/MGMP provinsi, Kompetisi kinerja guru, Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media ICT), Lesson Study (kerjasama antar guru untuk memecahkan masalah pembelajaran), Professional Learning Community (komunitas-belajar profesional), TIPD (Teachers International Professional Development)/ kerjasama MGMP   internasional, Global Gateway (kemitraan lintas negara).
Sukrisman (2012: 8) menyatakan, “pelaksanaan program kerja dilakukan melalui kelompok kerja-kelompok kerja”. Kelompok kerja dikategorikan kedalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Pengelola/Kepala (KKKP), dengan ketentuan sebagai berikut 1) Pelaksanaan program gugus dilakukan melalui pertemuan rutin yang dilakukan minimal satu kali dalam satu bulan, 2) Waktu pertemuan diupayakan diluar waktu layanan PAUD, 3) Tempat kegiatan pertemuan disepakati bersama dengan anggota atau disesuaikan dengan tema yang akan dibahas sesuai dengan program kerja gugus, 4) Dalam pertemuan gugus dapat mendatangkan narasumber dari instansi atau gugus lain.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu  bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Dalam penelitian ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan kenyataan yang ada atau fenomena yang tampak apa adanya dan digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah di KKG Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota.
Penelitian menggunakan sebuah pendekatan yaitu pendekatan kualitatif. Moleong (2004: 3) menyatakan, “penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis dan lisan dari orang-orang yang prilakunya diteliti”.
Penelitian akan mendskripsikan tentang bagaimana pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota.
Sumber data atau subyek penelitian adalah ketua Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan sebagai informan utama, kepala sekolah, sekertaris KKG sebagai sumber data selanjutnya, dan beberapa orang anggota Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan data yang perlu adanya penjelasan dari informan, dalam pelaksanaannya peneliti langsung bertatap muka dengan informan. Penelitian ini dokumen dijadikan data pelengkap tentang kegiatan-kegiatan pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru.
Sugiyono (2013: 336) menyatakan, “analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan”. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) pengumpulan data yaitu peneliti mencatat semua data dengan apa adanya sesuai dengan hasil wawancara di KKG Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota pada saat penelitian (2) reduksi data yaitu peneliti memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang hal-hal yang tidak perlu, (3) penyajian data dalam penelitian ini peneliti membuat teks yang bersifat naratif. , (4) penarikan kesimpulan.

Data-data yang telah terkumpul tidak selamanya mengandung unsur kebenaran dan sesuai dengan fokus penelitian yang diinginkan oleh karena itu peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan a) Member check yaitu mengecek kembali data yang sudah didapat dengan cara menanyakan kembali kepada informan. b) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskripsi yang menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara terhadap narasumber peneliti menanyakan tantang hal-hal pokok tentang 1) perencanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 2) Pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 3) Evaluasi pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 4) Hambatan dalam pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan.
Berdasarkan hasil wawancara tentang perencanaan program Kelompok Kerja Guru terhadap ketua KKG bahwa program KKG bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan, wawasan para guru anggota Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota. Tujuan penyusunan program KKG yaitu bertujuan untuk mempermudah penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan setiap pertemuan dan supaya setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan akan terencana dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ketua KKG, Kepala TK dan anggota KKG mereka mengetahui tentang program-program KKG. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ketua KKG, Kepala TK diperoleh informasi bahwa semua pengurus dan anggota menyusun program kegiatan , namun menurut penuturan anggota KKG diperoleh informasi bahwa meraka tidak ikut dalam perencanaan program.
Berdasarkan hasil wawancara tentang pelaksanaan program KKG diperoleh informasi bahwa semua program akan dilaksanakan oleh pengurus dan anggota KKG. Ketua KKG bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program yang telah dibentuk. Menurut penuturan anggota KKG, mereka mengikuti kegiatan program KKG kecuali ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Pelaksanaan program pengurus mendatangkan narasumber yang profesional, selain itu mereka saling diskusi antara guru yang satu dengan guru yang lain. Menurut paparan masing-masing Kepala TK mengatakan bahwa Taman Kanak-kanak melaksanakan program KKG yang telah direncanakan, dan semua TK menerapkan program yang telah dilaksanakan di KKG. Namun, ada pula program yang tidak di laksanakan karena kondisi lingkungan yang berbeda dan fasilitas yang ada di TK kurang memadai. Menurut anggota, mereka melaksanakan kembali di Taman Kanak-kanak, kemudian diajarkan pada anak-anak pada saat proses belajar mengajar, dan ada yang tidak dilaksanakan karena fasilitasnya yang tidak memadai. Selain itu, ada anggota yang tidak melaksanakan karena persiapannya repot.
Pelaksanaan program banyak anggota yang tidak hadir dan banyak yang terlambat hadir ditempat kegiatan sehingga kegiatan menjadi terhambat. Tidak ada teguran atau sanksi yang diberikan pada anggota, karena itu bukan wewenang dari Ketua KKG. Pengurus hanya memberikan dorongan dan motifasi pada anggota yang terlambat hadir maupun yang sering tidak hadir di tempat kegiatan.
Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk melihat berhasil atau tidaknya program yang telah dilaksanakan. Evaluasi yang akan dilakukan yaitu dengan melalui persetujuan dari anggota, apakah anggota  menyetujui untuk menggunakan program lama atau mengganti dengan program yang baru. Selain itu, apabila setengah dari anggota dapat melakukan kegiatan dari materi yang telah disampaikan maka kegiatan yang telah dilakukan tidak diulang kembali. Namun apabila materi kegiatan yang dilakukan tersebut dianggap sulit untuk anggota maka pada pertemuan berikutnya akan diberikan materi yang sama. Menurut Kepala TK Kemala Bhayangkari I, evaluasi yang dilakukan di TK Bhayangkari yaitu melalui supervisi ke masing-masing kelas, dan melihat bagaimana penerapannya pada masing-masing guru. Menurut Kepala TK Ikal mengemukakan bahwa evaluasi yang dilakukan di TK Ikal yaitu setiap bulan ada kegiatan pertemuan rutin antara guru. Pertemuan tersebut membahas tentang kegiatan yang dilakukan pada saat kegiatan di KKG. Kepala TK Andhika Putra, mengatakan bahwa evaluasi yang dilakukan yaitu dengan mengulang atau mencoba kembali materi yang telah dilakukan di kegiatan KKG. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan yaitu antara guru yang satu dengan yang lain saling belajar dan bertukar pengalaman. Menurutk ketua KKG, Kepala TK dan anggota KKG evaluasi yang dilakukan hasilnya baik dan menunjukkan peningkatan kemampuan guru.
Ketua KKG mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi yaitu tentang sedikitnya anggota yang hadir pada saat kegiatan dan sering terlambatnya anggota yang hadir di tempat kegiatan Hambatan yang dihadapi oleh anggota KKG yaitu waktu kegiatan yang singkat, dan waktu kegiatan siang. Menurut kepala TK karena kemampuan setiap guru berbeda dan tingkat keseriusan guru saat mengikuti kegitan berbeda-beda sehingga penerapannya di TK kurang maksimal.
Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan telah melaksanakan programsesuai dengan peraturan dan sesuai dengan tujuan pembentukan Kelompok Kerja Guru. Sumadji (2013) menyatakan, “Kelompok Kerja Guru (KKG)  bertujuan untuk menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan”. Melalui pendekatan sistem pembinaan profesional diharapkan guru mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu melakukan persiapan seperti pembentukan pengurus, penyusunan visi misi, pembentukan program,dan sebelum melaksanakan program terlebih dahulu mempersiapkan kegiatan seperti jadwal kegiatan , narasumber, dan tempat kegiatan. Seluruh pengurus dan anggota terlibat dalam pelaksanaan program yang telah dibuat dan disetujui oleh dinas maupun anggota. Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan setiap pertemuan melakukan evaluasi, selain itu evaluasi setiap tahun juga dilakukan. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan program yang telah dilakukan, dan untuk melihat tingkat kemampuan yang diperoleh guru sebelum dan setelah mengikuti program kegiatan Kelompok Kerja Guru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa 1) Perencanaan Program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan terdiri dari program pembuatan APE, peraktek komputer, pembuatan silabus, pemanfaatan sumber belajar dan program administrasi kelas. Program bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan kemampuan guru. 2) Plaksanaan program KKG yang rutin dilakukan akan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman guru tentang apa yang dibutuhkan anak usia dini dan apa yang harus dilakukan oleh guru. 3) Evaluasi program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu mengulang kembali materi yang telah dilakukan, dan melakukan diskusi sesama anggota. Evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat kemampun guru sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan KKG. 4) Hambatan dalam pelaksaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu sedikitnya anggota yang hadir, terlambatnya anggota yang hadir di tempat kegiatan, waktu kegiatan yang singkat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, antra lain: 1) Ketua KKG diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, dan dapat memberikan motivasi, masukan pada anggota KKG supaya lebih aktif, 2) kepala Taman Kanak-kanak dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan program KKG di TK masing-masing, memantau penerapan program Kelompok Kerja Guru yang dilakukan oleh guru, serta dapat memotifasi guru untuk lebih aktif pada pelaksanaan perogram Kelompok Kerja Guru, 3) Diharapkan guru Taman Kanak-kanak dapat meningkatkan kinerjanya dalam penerapan program Kelompok Kerja Guru pada waktu proses belajar mengajar, lebih rajin hadir pada kegiatan Kelompok Kerja Guru, serta tepat waktu saat hadir di tempat kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA
 Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sumadji, 2013. Revitalisasi KKG upaya meningkatkan mutu pendidikan.
http://pendidikan.probolinggokab.go.id AKSES: 24 Agustus 2013

Trimo, 2007. Studi Kasus Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal  tahun 2006/2007. Pendidikan Network.
http://re-searchengines.com/0807trimo  AKSES: 30 Juli 2013

Moleong, L.J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukrisman, 2012. Pedoman Pembinaan Gugus Paud.
http://drssukrisman08.files.wordpress.com AKSES: 4 April 2013
        , 2010. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG dan MGMP. http://kkggugus13.wordpress.com/2010/11/29/112/more-112


×
Artikel Terbaru Update