Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together)

Minggu, 31 Agustus 2014 | 23:38 WIB Last Updated 2014-08-31T16:38:42Z

1.    Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Dalam Anita Lie (2008: 59)  dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor merupakan salah satu dari sekian banyak tipe pembelajaran kooperatif, yang didefinisikan sebagai berikut :
     Pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor merupakan pembelajaran yang dilaksanakan secara kelompok, sehingga siswa diberikan kesempatan untuk saling memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat untuk menyelesaikan proses pembelajaran. Setelah kelompok terbentuk, tiap-tiap orang dalam kelompok di beri nomor berdasarkan jumlah anggota kelompok. Setelah itu guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota mengetahui jawaban ini. Setelah itu guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. Kelompok dimaksud disini merupakan kelompok belajar yang dibentuk secara heterogen berdasarkan prestasi belajar siswa, dengan jumlah anggota siswa yang terdiri dari empat sampai enam siswa. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang harus mengarahkan. Membimbing dan memotivasi pelaksanaan diskusi antar sesama siswa, supaya berjalan lancar dan tujuannya dapat tercapai.

Kepala Bernomor (NHT), teknik dikembangkan Spencer Kagen (Isjoni, 2009: 113) menyatakan bahwa: “Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka”.

Sementara menurut Trianto (2009: 82), menyatakan bahwa :
     Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mepengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional. Numbered heads together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Melalui model pembelajaran  kooperatif tipe Numbered Heads Together ini siswa banyak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang akhirnya membuat siswa mampu memahami dan mengidentifikasi konsep IPS.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran kooperatif tipe Numbered heads together  adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelomok, tiap-tiap orang dalam kelompok di beri nomor berdasarkan jumlah anggota kelompok, teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka.
2.    Tujuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Ibrahim (Mazjun, 2009) dalam (http://mazjun.blog.uns.ac.id/ 2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/ diakses diakses tanggal 7 Juli 2012 pukul 22: 37 ), mengemukakan   tiga   tujuan   yang   hendak   dicapai   dalam  pembelajaran   kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1.    Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2.    Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3.    Pengembangan keterampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara  lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau   menjelaskan   ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya
3.    Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Ada   beberapa   manfaat   pada   model   pembelajaran  kooperatif   tipe   NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh   Lundgren (Ibrahim, 2000: 18) dalam http://mazjun.blog.uns.ac. id/2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/ diakses tanggal 7 Juli 2012 pukul 22: 37, antara lain adalah:
1)   Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2)   Memperbaiki kehadiran
3)   Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
4)   Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
5)   Konflik antara pribadi berkurang
6)   Pemahaman yang lebih mendalam
7)   Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8)   Hasil belajar lebih tinggi.

4.    Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Menurut Kusumah, (2008) dalam (http://wijayalabs.com /2008/04/22/model-model-pembelajaran/  diakses tanggal 7 Juli 2012 pukul 22: 37 )  kelemahan dan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu :
Kelebihan :
1.    Setiap siswa menjadi siap semua untuk mengemukakan pendapat atau hasil kerjasama dalam kelompoknya.
2.    Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3.    Siswa pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelamahannya :
1. Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil oleh guru dapat dipanggil lagi oleh guru.
1.    Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

5.    Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT
Menurut Kagen (Ibrahim, (2000: 29) dalam    http://mazjun.blog.uns.ac.id/2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/ diakses tanggal 7 Juli 2012 pukul 22: 37) penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together  merujuk pada konsep dengan tiga langkah yaitu :
a)    Pembentukan kelompok
b)   Diskusi masalah
c)    Tukar jawaban antar kelompok     
Menurut Trianto  (2009: 82) dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT :
a)    Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.
b)   Fase 2: Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya.
c)    Fase 3 :Berfikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
d)   Fase 4 : Menjawab

Guru memanggil  suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. 
×
Artikel Terbaru Update