Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

STRATEGI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI

Kamis, 28 Agustus 2014 | 12:41 WIB Last Updated 2014-08-28T05:41:32Z

STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
  • Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) Õ terjadi HARVEY LEIBSTEIN.
  • Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan Õ menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan Õ menaikkan pendapatan perkapita
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
  • Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).
  • Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).

Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1. Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2. Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.

AGEN PERTUMBUHAN
1. Pengusaha
2. Investor
3. Penabung
4. Inovator

Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan :
1. Kewiraswastaan
2. Peningkatan sumber pengetahuan
3. Pengembangan keterampilan produktif masyarakat
4. Peningkatan laju tabungan dan investasi

RANGSANGAN PERTUMBUHAN
1. Rangsangan ZERO-SUM
- Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif
- Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
- Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
- Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
- Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya.

2. Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan nasional. Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan pendapatan perkapita :
- Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi
- Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir menentang perubahan
- Perlawanan terhadap gagasan dan pengetahuan baru dan daya tarik pengtahuan
- Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi / publik ; tidak produktif
- Pertumbuhan penduduk & Angkatan buruh.

Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1. Ekspansi agen pertumbuhan
2. Sumbangan masyarakat terhadap per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
3. Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4. Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
5. Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.

STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.

TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.

Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1. Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2. Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3. Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.

SCITOVSKY ï Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.

STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
1. Secara historis pembangunan ekonomi coraknya tidak seimbang
2. Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
3. Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
4. Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif

Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1. Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES)
Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2. Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES)
Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.

HIRSCHMAN ï Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA). Ada 3 pendekatan :
1. Pembangunan yang seimbang antar kedua sektor
2. Pembangunan tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3. Pembangunan tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.

Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1. Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2. Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya menurun.

PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
1. Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi industri tsb.
2. Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka.

Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1. Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
- Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi
- Input utama berasal dari produk industri induk
- Besarnya industri tidak melebihi industri induk.
2. Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan :
1. Industri barang setengah jadi
2. Industri barang jadi
3. Industri barang setengah jadi sektor primer
4. Industri barang jadi sektor primer.


×
Artikel Terbaru Update