Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hubungan Filsafat dan Pendidikan

Selasa, 11 September 2018 | 13:05 WIB Last Updated 2023-01-25T17:31:17Z
Filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, baik pendidikan dalam arti teoritis maupun praktik. Setiap teori pendidikan selalu didasari oleh suatu sistem filsafat tertentu yang menjadi landasannya. 



Demikian pula, semua praktik pendidikan yang diupayakan dengan sungguh-sungguh sebenarnya dilandasi oleh suatu pemikiran filsafati yang menjadi ideologi pendorongnya. Pemikiran filsafati tersebut berusaha untuk diwujudkan dalam praktik pendidikan. 

Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Imam Barnadib bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. 

John Dewey, seorang filsuf Amerika yang sangat terkemuka mengatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan (Barnadib, 1994: 4)

Selanjutnya, Imam Barnadib mengatakan bahwa hubungan filsafat dan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Hubungan keharusan. Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih baik, sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori pendidikan yg diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .
  2. Dasar pendidikan. Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita termasuk manusia, maka dibahaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup.

Konsep-konsep ini selanjutnya menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi pendidikan. Sebaliknya pengalaman pendidik dalam realita menjadi masukan dan pertimbangan bagi filsafat utk mengembangkan pemikiran pendidikan. 

Filsafat memberi dasar-dasar dan nilai-nilai yang sifatnya das Sollen (yang seharusnya), sedangkan praksis pendidikan berusaha mengimplementasikan dasar-dasar tersebut, tetapi juga memberi masukan dari realita terhadap pemikiran ideal pendidikan dan manusia. Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya

Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. 

Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai. 

Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan adalah:
  1. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.
  2. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
  3. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
  1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
  2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
  3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikannya
  4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandangannya berlainan.
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seorang guru sebagai pendidik dia mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan menunjukkan dirinya pada masalah pendiidkan pada umumnya serta bagaimana masalah itu mengganggu pada penyekolahan yang menyangkut masalah perumusan tujuan, kurkulum, organisasi sekolah dan sebagainya. Dan para pendidik juga mengahrapkan dari ahli filsafat pendiidkan suatu klasifikasi dari uraian lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutama dalam kotraversi pendidikan sistem-sistem, pengujian kopetensi minimal dan kesamaan kesepakatan pendidikan.

Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. 

Manusia berhubungan dengan filsafat dalam proses pendidikan karena manusia harus mampu berfilsafat dalam dunia pendidikan. Mampu menjalankan proses pendidikan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih.

Pengertian filsafat dalam arti analisa adalah salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metoda-metoda ilmiah lainnya.

Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah berkembang oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.

Artinya mengarahkan agar teori-teori dengan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktik kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.

Filsafat dalam pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau pedagogik.

Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat suplementer, sebagaimana dikemukakan oleh Ali Saefullah dalam bukunya Antara Filsafat dan Pendidikan, sebagai berikut:

Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta ini moral pendidikannya.

Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peran pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan negara.

Definisi diatas merangkum dua cabang ilmu pendidikan, yaitu: filsafat pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlakukan oleh setiap guru sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi tertentu.

Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakekantya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidkan. Oleh karena bersifat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.

Jadi, antara filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubung­an yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam sistem pendi­dikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

Referensi
  • Barnadib, Imam. 1994. Filsafat pendidikan: Sistem dan metode. Yogyakarta: Andi Offset
  • Jalaluddin, H dan Abdullah Idi. 2007. Filsafat pendidikan manusia,Filsafat dan pendidikan. Yogyakarta : AR-Ruzz Media
  • Saifullah, Ali, 1983, Antara Filsafat dan Pendidikan, Surabaya : Penerbit Usaha Nasional. 
  • Brubacher, John S. 1950. Modern Philosophy of Education. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
×
Artikel Terbaru Update