Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHA TANI

Kamis, 04 September 2014 | 18:30 WIB Last Updated 2014-09-04T11:30:20Z

DEFINISI USAHA TANI : 
TEMPAT ATAU BAGIAN DARI PERMUKAAN BUMI DIMANA PERTANIAN DISELENGGARAKAN OLEH SEORANG PETANI TERTENTU (PENYAKAP, PEMILIK, PENYEWA, MANAJER YANG DIGAJI) ATAU : HIMPUNAN DARI SUMBER-SUMBER ALAM YANG TERDAPAT DI TEMPAT ITU YANG DIPERLUKAN UNTUK PRODUKSI PERTANIAN (TANAH, AIR, BANGUNAN YANG DIDIRIKN DI ATASNYA, SINAR MATAHARI, PERBAIKAN- PERBAIKAN YANG DILAKUKAN ATAS TANAH TERSEBUT.
1. Ilmu Usahatani 
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

2. Fungsi produksi
yaitu sesuatu yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik(output) dengan faktor-faktor produksi (input). Dalam bentuk matematika sederhana : Y = f (X1,X2..........Xn) dimana : Y = hasil produksi fisik dan X1,......Xn = faktor-faktor produksi termasuk faktor manajemen (untuk mengkordinasikan ke3 faktor produksi lainnya shg benar-benar mengeluarkan hasil(output).

3. Hasil Produksi dan Biaya Produksi

4. Biaya rata-rata dan Biaya Marginal
Biaya rata-rata adalah biaya produksi total dibagi jumlah produksi.
Biaya Marginal (biaya tambahan) : tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan satu kesatuan tambhan hasil produksi.

5. Kombinasi faktor-faktor Produksi
Dalam menghasilkan produk (output) dapat dipengaruhi oleh biaya produksi yang lain, sehingga dikenal ada 3 hubungan :

1. Hubungan antara input dan output
2. Hubungan antara input dan input
3. Hubungan antara output dan output

6. Prinsip equimarginal
yaitu menerangkan tentang pemakaian input yang terbatas  yang dipakai pada berbagai kemungkinan usaha sedemian rupa sehingga nilai produk marginal atau pendapatan marginal dari pemakaian input terakhir adalah sama pada semua kemungkinan usaha.

Pemakaian prinsip ini biasanya dikaitkan dengan opportunity cost (biaya yang dipakai dalam suatu produksi tertentu adalah = pendapatan yang diperoleh tertinggi dalam sistim yang lain).

Jika di pasar persaingan sempurna, maka petani akan berbuat rasional dan mencapai efisiensi tertinggi bila faktor-faktor produksi itu sudah dikombinasikan sedemikian rupa sehingga ratio dari tambahan hasil fisik dari faktor produksi = harga faktor produksi (untuk setiap faktor produksi yang digunakan).

Intensifikasi Pertanian dan Hukum Kenaikan Hasil yang Semakin Berkuang (The Law Deminishing Return)

Intensifikasi adalah penggunaan lebih banyak produksi tenaga kerja dan modal atas sebidang tanah tertentu untuk mencapai hasil produksi lebih besar. Sedangkan Ekstensifikasi adalah perluasan lahan pertanian dengan mengadakan pembukaan tanah yang baru.

Jadi hukum ini dirumuskan dala bentuk penambahan tenaga kerja ( per orang atau per jam kerja) terhadap sebidang tanah sebagai faktor produksi yang tetap.

Hukum ini isebut juga sebagai Hukum Faktor Proposional ( Law of variable propotion) yaitu hukum tentang perilaku kenaikan hasil produksi tambahan, bila salah satu faktor produksi variabel di naik-turunkan dengan membiarkan faktor produksi lainnya shg perbandingan jumlah (proporsi) faktor-faktor produksi berubah.

Elastisitas produksi adalah suatu angka yang menunjukkan % perubahan pada output akibat adanya % prubahan suatu input atas ratio antara perubahan produksi dengan perubahan input.

7. Kombinasi hasil-hasil Produksi
Hubungan fisik antar komoditi, dapat berbeda :
1. Komoditi gabungan (joint product) 
adalah dua atau lebih komoditi merupakan komoditi gabungan berarti komodti tersebut bersama-sama keluar dari satu proses produksi/ usaha. Dan dianggap atu produk ( dedak dan bekatul, domba dan wol, kapas dan bijinya).
2. Komoditi yang bebas bersaing (substitusi) 
adalah Komoditi yang bersangkutan berdiri sendiri atau bahkan saling bersaing atau bisa saja saling bersaing (ada yang naik dan akan ada yang turun).
3. Komoditi komplementer
Apabila kenaikan produksi satu komoditi tidak menurunkan, melainkan menaikkan produksi lainnya (legum akan menaikkan fiksasi N yang dapat menuburkan tanah untuk populasi biji-bijian).
4. Komoditi suplementer
Apabila dalam 2 usaha produksi , kenaikan produk yang satu tidak berpengaruh sama sekali pada produk yang lain (pemeliharaan 1-2 ekor sapi dan beberapa ekor ayam tidak akan mempengaruhi usaha poko pertanian).

Ekonomi dan Besarnya Usahatani
Apabila salah satu faktor produksi berubah jumlahnya, padahal faktor produksi lainnya tetap, maka berubahlah perbandingan dari keseluruhan faktor produksi yang dipakai. Dalam hal ini proporsi menjadi variabel (berubah-ubah).
×
Artikel Terbaru Update