PELAKSANAAN PROGAM KELOMPOK KERJA GURU
TAMAN KANAK-KANAK GUGUS III FLAMBOYAN
KECAMATAN PONTIANAK KOTA
Yuli Daryati, Mawardi, Muntaha
Program Studi Sarjana S1, FKIP
Universitas Muhammadiyah, Pontianak
Email :
flyheart3@yahoo.com
Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya
anggota dalam mengikuti kegiatan KKG yang dilaksanakan dua kali dalam satu
bulan. Penelitian menggunakan
metode deskriptif, pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan
komunikasi langsung, dan dokumentasi. Tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan: 1) Perencanaan program Kelompok Kerja Guru
Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 2) Pelaksanaan program Kelompok Kerja
Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 3) Evaluasi program Kelompok Kerja
Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. 4) Hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan. Hasil: 1)
Perencanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan dibentuk dan dibuat ditujukan pada
anggota untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, pemahaman, dan kemampuan guru. 2) Pelaksanaan program Kelompok
Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu semua progran
telah dilaksanakan oleh pengurus dan anggota secara maksimal. 3) Evaluasi
program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu
mengulang kembali materi yang telah dilakukan. 4) Hambatan dalam pelaksaan
program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu waktu
kegiatan yang singkat, sering terlambat dan
tidak hadirnya anggota pada saat kegiatan.
Kata
kunci: Pelaksanaan Program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak
Kelompok Kerja Guru merupakan suatu
program dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan Kelompok
Kerja Guru adalah untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu kegiatan
yang dilakukan dalam Kelompok Kerja Guru yaitu
memberikan pelatihan terhadap keterampilan guru supaya lebih
kreatif.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: (1). Perencanaan
program apa saja yang dirumuskan oleh guru dalam Kelompok Kerja Guru Taman
Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota? (2). Bagaimanakah
pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan
Kecamatan Pontianak Kota? (3). Bagaimana evaluasi
program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan
Pontianak Kota? (4). Apa saja hambatan dalam pelaksanaan
program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan
Pontianak Kota?
Trimo (2007: 12) Kelompok
Kerja Guru yaitu suatu organisasi profesi guru yang bersifat struktural yang
dibentuk oleh guru-guru di suatu wilayah atau gugus sekolah sebagai wahana
untuk saling bertukaran pengalaman guna meningkatkan kemampuan guru dan
memperbaiki kualitas pembelajaran. Menurut setandar pengembangan KKG/MGMP
Derektorat Profesi Pendidik Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
menyatakan bahwa KKG merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para
guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari
berbagai sekolah”.
Sumadji (2013) menyatakan, “Kelompok Kerja Guru (KKG)
bertujuan untuk menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan”. Melalui pendekatan sistem pembinaan profesional diharapkan
guru mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Muhtadi (2008: 13) menyatakan, “Pembentukan KKG bertujuan
untuk memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru berdasarkan
masalah dan kesulitan yang dihadapi guru, kemudian memberikan bantuan
profesional kepada guru kelas dan mata pelajaran di sekolah, serta meningkatkan
pemahaman, keilmuan, keterampilan dan pengembangan sikap profesional
berdasarkan kekeluargaan dan saling mengisi (sharing)”.
KKG Gugus (2010: 6)
menyatakan, “organisasi
KKG atau MGMP adalah pengaturan baku minimal tentang struktur kepengurusan,
keanggotaan, dan legalitas administrasi KKG atau MGMP”. Organisasi
bersama dalam kelompok kerja di dunia pendidikan yaitu Kelompok Kerja Guru
(KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah
(KKPS), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS), Forum Kelompok Kerja Guru
(FKKG), Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FKKKS), dan Forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah
(FKKPS).
Melalui program segala bentuk rencana akan mudah untuk
dilaksanakan. Dalam Standar
Pengembangan KKG/MGMP hal yang perlu dilakukan setelah organisasi terbentuk
yaitu:
1) Penyusunan
program KKG/MGMP dimulai dari menyusun Visi, Misi, Tujuan, sampai kalender
kegiatan. 2) Program KKG/MGMP diketahui oleh Ketua KKKS (Kelompok Kerja Kepala
Sekolah SD) atau Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan disyahkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3) Program KKG/MGMP terdiri dari
program rutin dan program pengembangan. 4) Program rutin sekurang-kurangnya
terdiri dari diskusi permasalahan pembelajaran, Penyusunan silabus, program
semester, dan Rencana Program Pembelajaran, analisis kurikulum, penyusunan
instrumen evaluasi pembelajaran. 5) Program pengembangan dapat dipilih
sekurang-kurangnya tiga dari kegiatan-kegiatan berikut : Penelitian, Penulisan
Karya Tulis Ilmiah, Seminar, lokakarya, koloqium (paparan hasil penelitian),
dan diskusi panel, Pendidikan dan Pelatihan berjenjang (diklat berjenjang),
Penerbitan jurnal KKG/MGMP, Penyusunan website KKG/MGMP, Forum KKG/MGMP
provinsi, Kompetisi kinerja guru, Peer Coaching (Pelatihan sesama guru
menggunakan media ICT), Lesson Study (kerjasama antar guru untuk memecahkan
masalah pembelajaran), Professional Learning Community (komunitas-belajar
profesional), TIPD (Teachers International Professional Development)/ kerjasama
MGMP internasional, Global Gateway
(kemitraan lintas negara).
Sukrisman (2012: 8) menyatakan,
“pelaksanaan program kerja dilakukan melalui kelompok kerja-kelompok kerja”.
Kelompok kerja dikategorikan kedalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok
Kerja Pengelola/Kepala (KKKP), dengan ketentuan sebagai berikut 1) Pelaksanaan
program gugus dilakukan melalui pertemuan rutin yang dilakukan minimal satu
kali dalam satu bulan, 2) Waktu pertemuan diupayakan diluar waktu layanan PAUD,
3) Tempat kegiatan pertemuan disepakati bersama dengan anggota atau disesuaikan
dengan tema yang akan dibahas sesuai dengan program kerja gugus, 4) Dalam
pertemuan gugus dapat mendatangkan narasumber dari instansi atau gugus lain.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Dalam penelitian ini
peneliti akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan kenyataan yang ada atau
fenomena yang tampak apa adanya dan digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah di KKG Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota.
Penelitian menggunakan sebuah pendekatan
yaitu pendekatan kualitatif. Moleong (2004: 3) menyatakan, “penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata tertulis dan lisan dari orang-orang yang prilakunya diteliti”.
Penelitian akan mendskripsikan tentang
bagaimana pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan Kecamatan
Pontianak Kota.
Sumber data atau subyek penelitian
adalah ketua Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan sebagai informan utama,
kepala sekolah, sekertaris KKG sebagai sumber data selanjutnya, dan beberapa
orang anggota Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak.
Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data berupa teknik wawancara, dan dokumentasi. Wawancara
dimaksudkan untuk mendapatkan data yang perlu adanya penjelasan dari informan,
dalam pelaksanaannya peneliti langsung bertatap muka dengan informan.
Penelitian ini dokumen dijadikan data pelengkap tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru.
Sugiyono (2013: 336) menyatakan,
“analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan”. Teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah (1) pengumpulan data yaitu peneliti mencatat
semua data dengan apa adanya sesuai dengan hasil wawancara di KKG Gugus III
Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota pada saat penelitian (2) reduksi data yaitu
peneliti memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan
membuang hal-hal yang tidak perlu, (3) penyajian data dalam penelitian ini
peneliti membuat teks yang bersifat naratif. , (4) penarikan kesimpulan.
Data-data yang telah terkumpul tidak
selamanya mengandung unsur kebenaran dan sesuai dengan fokus penelitian yang
diinginkan oleh karena itu peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data
dengan menggunakan a) Member check yaitu
mengecek kembali data yang sudah didapat dengan cara menanyakan kembali kepada
informan. b) Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data lain diluar data
tersebut untuk keperluan pengecekan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Sesuai dengan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskripsi yang menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi. Wawancara terhadap narasumber peneliti menanyakan
tantang hal-hal pokok tentang 1) perencanaan program Kelompok Kerja Guru Taman
Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 2) Pelaksanaan program Kelompok Kerja Guru
Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 3) Evaluasi pelaksanaan program Kelompok
Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan, 4) Hambatan dalam pelaksanaan
program Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan.
Berdasarkan hasil wawancara tentang perencanaan
program Kelompok Kerja Guru terhadap ketua KKG bahwa program KKG bertujuan
untuk meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan, wawasan para guru anggota Kelompok
Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan Kecamatan Pontianak Kota.
Tujuan penyusunan program KKG yaitu bertujuan untuk mempermudah penyusunan
jadwal kegiatan yang akan dilakukan setiap pertemuan dan supaya setiap program
kegiatan yang akan dilaksanakan akan terencana dengan baik. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap Ketua KKG, Kepala TK dan anggota KKG mereka mengetahui
tentang program-program KKG. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ketua KKG,
Kepala TK diperoleh informasi bahwa semua pengurus dan anggota menyusun program
kegiatan , namun menurut penuturan anggota KKG diperoleh informasi bahwa meraka
tidak ikut dalam perencanaan program.
Berdasarkan hasil wawancara tentang
pelaksanaan program KKG diperoleh informasi bahwa semua program akan
dilaksanakan oleh pengurus dan anggota KKG. Ketua KKG bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan program yang telah dibentuk. Menurut penuturan anggota
KKG, mereka mengikuti kegiatan program KKG kecuali ada kegiatan yang tidak
dapat ditinggalkan. Pelaksanaan program pengurus mendatangkan narasumber yang
profesional, selain itu mereka saling diskusi antara guru yang satu dengan guru
yang lain. Menurut paparan masing-masing Kepala TK mengatakan bahwa Taman
Kanak-kanak melaksanakan program KKG yang telah direncanakan, dan semua TK
menerapkan program yang telah dilaksanakan di KKG. Namun, ada pula program yang
tidak di laksanakan karena kondisi lingkungan yang berbeda dan fasilitas yang
ada di TK kurang memadai. Menurut anggota, mereka melaksanakan kembali di Taman
Kanak-kanak, kemudian diajarkan pada anak-anak pada saat proses belajar
mengajar, dan ada yang tidak dilaksanakan karena fasilitasnya yang tidak
memadai. Selain itu, ada anggota yang tidak melaksanakan karena persiapannya
repot.
Pelaksanaan program banyak anggota yang
tidak hadir dan banyak yang terlambat hadir ditempat kegiatan sehingga kegiatan
menjadi terhambat. Tidak ada teguran atau sanksi yang diberikan pada anggota,
karena itu bukan wewenang dari Ketua KKG. Pengurus hanya memberikan dorongan
dan motifasi pada anggota yang terlambat hadir maupun yang sering tidak hadir
di tempat kegiatan.
Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk
melihat berhasil atau tidaknya program yang telah dilaksanakan. Evaluasi yang
akan dilakukan yaitu dengan melalui persetujuan dari anggota, apakah
anggota menyetujui untuk menggunakan
program lama atau mengganti dengan program yang baru. Selain itu, apabila
setengah dari anggota dapat melakukan kegiatan dari materi yang telah
disampaikan maka kegiatan yang telah dilakukan tidak diulang kembali. Namun
apabila materi kegiatan yang dilakukan tersebut dianggap sulit untuk anggota
maka pada pertemuan berikutnya akan diberikan materi yang sama. Menurut Kepala
TK Kemala Bhayangkari I, evaluasi yang dilakukan di TK Bhayangkari yaitu
melalui supervisi ke masing-masing kelas, dan melihat bagaimana penerapannya
pada masing-masing guru. Menurut Kepala TK Ikal mengemukakan bahwa evaluasi
yang dilakukan di TK Ikal yaitu setiap bulan ada kegiatan pertemuan rutin
antara guru. Pertemuan tersebut membahas tentang kegiatan yang dilakukan pada
saat kegiatan di KKG. Kepala TK Andhika Putra, mengatakan bahwa evaluasi yang
dilakukan yaitu dengan mengulang atau mencoba kembali materi yang telah
dilakukan di kegiatan KKG. Selanjutnya, evaluasi yang dilakukan yaitu antara
guru yang satu dengan yang lain saling belajar dan bertukar pengalaman.
Menurutk ketua KKG, Kepala TK dan anggota KKG evaluasi yang dilakukan hasilnya
baik dan menunjukkan peningkatan kemampuan guru.
Ketua KKG mengungkapkan bahwa kendala
yang dihadapi yaitu tentang sedikitnya anggota yang hadir pada saat kegiatan
dan sering terlambatnya anggota yang hadir di tempat kegiatan Hambatan yang
dihadapi oleh anggota KKG yaitu waktu kegiatan yang singkat, dan waktu kegiatan
siang. Menurut kepala TK karena kemampuan setiap guru berbeda dan tingkat
keseriusan guru saat mengikuti kegitan berbeda-beda sehingga penerapannya di TK
kurang maksimal.
Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan
telah melaksanakan programsesuai dengan peraturan dan sesuai dengan tujuan
pembentukan Kelompok Kerja Guru. Sumadji (2013) menyatakan, “Kelompok Kerja Guru (KKG)
bertujuan untuk menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan”. Melalui pendekatan sistem pembinaan profesional diharapkan
guru mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan sebelum
melakukan kegiatan terlebih dahulu melakukan persiapan seperti pembentukan
pengurus, penyusunan visi misi, pembentukan program,dan sebelum melaksanakan
program terlebih dahulu mempersiapkan kegiatan seperti jadwal kegiatan ,
narasumber, dan tempat kegiatan. Seluruh pengurus dan anggota terlibat dalam
pelaksanaan program yang telah dibuat dan disetujui oleh dinas maupun anggota.
Kelompok Kerja Guru Gugus III Flamboyan setiap pertemuan melakukan evaluasi,
selain itu evaluasi setiap tahun juga dilakukan. Evaluasi yang dilakukan
bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan program yang telah dilakukan, dan
untuk melihat tingkat kemampuan yang diperoleh guru sebelum dan setelah
mengikuti program kegiatan Kelompok Kerja Guru.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa 1) Perencanaan Program Kelompok Kerja
Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan terdiri dari program pembuatan APE,
peraktek komputer, pembuatan silabus, pemanfaatan sumber belajar dan program
administrasi kelas. Program bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
pemahaman, dan kemampuan guru. 2) Plaksanaan program KKG yang rutin dilakukan
akan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman guru
tentang apa yang dibutuhkan anak usia dini dan apa yang harus dilakukan oleh
guru. 3) Evaluasi program Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan
yaitu mengulang kembali materi yang telah dilakukan, dan melakukan diskusi
sesama anggota. Evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat kemampun guru sebelum
dan sesudah dilakukan kegiatan KKG. 4) Hambatan dalam pelaksaan program
Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Gugus III Flamboyan yaitu sedikitnya
anggota yang hadir, terlambatnya anggota yang hadir di tempat kegiatan, waktu
kegiatan yang singkat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini,
antra lain: 1) Ketua KKG diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, dan dapat
memberikan motivasi, masukan pada anggota KKG supaya lebih aktif, 2) kepala
Taman Kanak-kanak dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan program KKG
di TK masing-masing, memantau penerapan program Kelompok Kerja Guru yang
dilakukan oleh guru, serta dapat memotifasi guru untuk lebih aktif pada
pelaksanaan perogram Kelompok Kerja Guru, 3) Diharapkan guru Taman Kanak-kanak dapat
meningkatkan kinerjanya dalam penerapan program Kelompok Kerja Guru pada waktu
proses belajar mengajar, lebih rajin hadir pada kegiatan Kelompok Kerja Guru, serta
tepat waktu saat hadir di tempat kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sumadji,
2013. Revitalisasi KKG upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
http://pendidikan.probolinggokab.go.id AKSES: 24
Agustus 2013
Trimo, 2007. Studi Kasus Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan
K Kecamatan Kaliwungu
kabupaten Kendal
tahun
2006/2007. Pendidikan
Network.
http://re-searchengines.com/0807trimo AKSES:
30 Juli 2013
Moleong, L.J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sukrisman, 2012. Pedoman Pembinaan Gugus Paud.
http://drssukrisman08.files.wordpress.com AKSES: 4 April
2013
