Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengertian Jurnal Umum

Selasa, 23 Februari 2021 | 21:13 WIB Last Updated 2023-03-30T13:34:54Z
Jurnal (bahasa Inggris Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debit maupun yang di Kredit.


Istilah jurnal umum dalam akuntansi memang sangat luas cakupannya, terutama kegiatan ini diterapkan oleh semua perusahaan sebagai jurnal laporan keuangan. Sehingga bagi akuntan jurnal umum bukanlah hal yang asing untuk dipahami dan dilakukan secara rutin.


Pada dasarnya jurnal umum adalah salah satu elemen yang ada dalam siklus akuntansi. Sehingga jurnal bisa diartikan sebagai formulir yang digunakan, untuk mencatat setiap jenis transaksi yang dilakukan melalui suatu sistem dan terperinci.

Dilihat dari bentuk jurnal umum memiliki rincian yaitu tanggal, jumlah atau nominal, nama transaksi, debit dan kredit serta keterangan lainnya. Sehingga dalam kesempatan artikel ini akan membahas bagaimana cara membuat jurnal umum, pengertian dan fungsinya.

Jurnal umum merupakan bagian dari siklus akuntansi jadi wajib untuk dipahami tahapan pembuatannya.


 Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, di mana contoh jurnal khusus itu meliputi :

• Jurnal Pendapatan

• Jurnal Penerimaan Kas

• Jurnal Pembelian

• Jurnal Pembayaran Kas

Selain jurnal umum dan khusus masih ada jurnal lain seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik yang juga merupakan bagian dalam pencatatan akuntansi.


Tujuan Jurnal Umum

Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah atau beberapa transaksi dalam suatu usaha.

Selain itu pencatatan jurnal juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Pembuatan jurnal ini dilakukan untuk mempermudah pencatatan transaksi ke buku besar, oleh karena itu terkadang ketika membahas jurnal akuntansi maka ada contoh jurnal umum dan buku besar.

Anda bisa menggunakan metode perpetual ataupun fisik untuk mencatatnya. Satu hal yang pasti, pencatatan transaksi dalam jurnal umum harus secara kronologis.

Sistem pencatatan jurnal akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya jenis dan jumlah transaksi yang mungkin melibatkan banyak pihak seperti pelanggan (customer), pemasok (supplier), pegawai, investor dan negara (dirjen pajak).


Fungsi Jurnal Umum


Jurnal umum memiliki 5 fungsi yaitu :

1. Fungsi Historis

Berfungsi dalam menampilkan aktivitas perusahaan yang terjadi setiap hari secara berurutan dan sistematis. Aktivitas itu berisi pencatatan transaksi dan tersimpan dalam pembukuan usaha.

2. Fungsi Pencatatan

Berfungsi dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi yang bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

3. Fungsi Analisis

Berfungsi dalam menganalisa transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisa meliputi penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, serta jumlah transaksi.

4. Fungsi Instruksi

Berfungsi instruktif (memberikan perintah debit atau kredit) dalam proses memasukkan data ke buku besar.

5. Fungsi Informatif

Berfungsi dalam memberikan informasi dan penjelasan bukti pencatatan transaksi yang terjadi pada perusahaan.


Contoh Jurnal Umum


Berikut adalah contoh jurnal umum yang sering digunakan.

jurnal umum


Dari contoh diatas, bisa kita lihat bahwa jurnal umum idealnya memiliki beberapa kolom di dalamnya seperti:


a. Tanggal dan bulan transaksi.

b. Keterangan yang berisi ayat-ayat jurnal transaksi, di mana akun yang didebit ditulis terlebih dahulu. Anda juga bisa menuliskan keterangan pendek untuk setiap transaksi.

c. Nomor referensi untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke dalam buku besar.

d. Debit untuk mencatat jumlah yang harus didebit dalam suatu transaksi.

e. Kredit untuk mencatat jumlah yang harus dikredit dalam suatu transaksi


Untuk membuat jurnal umum, Anda juga wajib mengetahui dan memahami sifat masing-masing akun pada jurnal umum. Terdapat banyak nama akun dalam yang digunakan dalam pembuatannya.

Secara sederhana aturannya adalah akun akan bertambah manakala pada posisi normal atau sering disebut dengan istilah normal. Untuk lebih mudah memahaminya, silahkan perhatikan table di bawah ini :

saldo akun - jurnal umum
Tabel diatas akan membantu Anda untuk menempatkan akun pada jurnal umum. Saldo normal menunjukkan bahwa akun tersebut akan bertambah pada posisi tertentu dan sebaliknya akun akan ditempatkan pada posisi berlawanan jika terjadi pengurangan. Karena itulah dikatakan penting untuk memahami setiap karakterisik transaksi.

Tahapan Membuat Jurnal Umum
Dalam cara membuat jurnal umum ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Berikut tahapan dan rumus jurnal umum secara simak :

1. Pahami Persamaan Akuntansi
Sebelum membuatnya pastikan Anda paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar Anda tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal.

Dengan demikian akun mana yang harus digunakan hingga posisi debit-kredit yang benar. Dengan memahami persamaan dasar akuntansi maka Anda bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat. Biasanya rumus jurnal umum dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi yaitu:


Aset = Utang + Modal


Secara Luas : Aset = Utang + Modal (Pendapatan – Beban)


Istilah jurnal umum dalam akuntansi memang sangat luas cakupannya, terutama kegiatan ini diterapkan oleh semua perusahaan sebagai jurnal laporan keuangan. Sehingga bagi akuntan jurnal umum bukanlah hal yang asing untuk dipahami dan dilakukan secara rutin.

Pada dasarnya jurnal umum adalah salah satu elemen yang ada dalam siklus akuntansi. Sehingga jurnal bisa diartikan sebagai formulir yang digunakan, untuk mencatat setiap jenis transaksi yang dilakukan melalui suatu sistem dan terperinci.

Dilihat dari bentuk jurnal umum memiliki rincian yaitu tanggal, jumlah atau nominal, nama transaksi, debit dan kredit serta keterangan lainnya. Sehingga dalam kesempatan artikel ini akan membahas bagaimana cara membuat jurnal umum, pengertian dan fungsinya.

Jurnal umum merupakan bagian dari siklus akuntansi jadi wajib untuk dipahami tahapan pembuatannya.
-
Click to tweet 
Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, di mana contoh jurnal khusus itu meliputi :

• Jurnal Pendapatan

• Jurnal Penerimaan Kas

• Jurnal Pembelian

• Jurnal Pembayaran Kas

Selain jurnal umum dan khusus masih ada jurnal lain seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik yang juga merupakan bagian dalam pencatatan akuntansi.

Tujuan Jurnal Umum
Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah atau beberapa transaksi dalam suatu usaha.

Selain itu pencatatan jurnal juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Pembuatan jurnal ini dilakukan untuk mempermudah pencatatan transaksi ke buku besar, oleh karena itu terkadang ketika membahas jurnal akuntansi maka ada contoh jurnal umum dan buku besar.

Anda bisa menggunakan metode perpetual ataupun fisik untuk mencatatnya. Satu hal yang pasti, pencatatan transaksi dalam jurnal umum harus secara kronologis.

Sistem pencatatan jurnal akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya jenis dan jumlah transaksi yang mungkin melibatkan banyak pihak seperti pelanggan (customer), pemasok (supplier), pegawai, investor dan negara (dirjen pajak).

Fungsi Jurnal Umum
Jurnal umum memiliki 5 fungsi yaitu :

1. Fungsi Historis
Berfungsi dalam menampilkan aktivitas perusahaan yang terjadi setiap hari secara berurutan dan sistematis. Aktivitas itu berisi pencatatan transaksi dan tersimpan dalam pembukuan usaha.

2. Fungsi Pencatatan
Berfungsi dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi yang bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

3. Fungsi Analisis
Berfungsi dalam menganalisa transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisa meliputi penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, serta jumlah transaksi.

4. Fungsi Instruksi
Berfungsi instruktif (memberikan perintah debit atau kredit) dalam proses memasukkan data ke buku besar.

5. Fungsi Informatif
Berfungsi dalam memberikan informasi dan penjelasan bukti pencatatan transaksi yang terjadi pada perusahaan.

Baca Juga : Contoh Studi Kasus Jurnal Akuntansi Keuangan dan Penjelasannya

Contoh Jurnal Umum
Berikut adalah contoh jurnal umum yang sering digunakan.

jurnal umum
Dari contoh diatas, bisa kita lihat bahwa jurnal umum idealnya memiliki beberapa kolom di dalamnya seperti:

a. Tanggal dan bulan transaksi.

b. Keterangan yang berisi ayat-ayat jurnal transaksi,  di mana akun yang didebit ditulis terlebih dahulu. Anda juga bisa menuliskan keterangan pendek untuk setiap transaksi.

c. Nomor referensi untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke dalam buku besar.

d. Debit untuk mencatat jumlah yang harus didebit dalam suatu transaksi.

e. Kredit  untuk mencatat jumlah yang harus dikredit dalam suatu transaksi

Untuk membuat jurnal umum, Anda juga wajib mengetahui dan memahami sifat masing-masing akun pada jurnal umum. Terdapat banyak nama akun dalam yang digunakan dalam pembuatannya.

Secara sederhana aturannya adalah akun akan bertambah manakala pada posisi normal atau sering disebut dengan istilah normal. Untuk lebih mudah memahaminya, silahkan perhatikan table di bawah ini :

saldo akun - jurnal umum
Tabel diatas akan membantu Anda untuk menempatkan akun pada jurnal umum. Saldo normal menunjukkan bahwa akun tersebut akan bertambah pada posisi tertentu dan sebaliknya akun akan ditempatkan pada posisi berlawanan jika terjadi pengurangan. Karena itulah dikatakan penting untuk memahami setiap karakterisik transaksi.

Tahapan Membuat Jurnal Umum
Dalam cara membuat jurnal umum ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Berikut tahapan dan rumus jurnal umum secara simak :

1. Pahami Persamaan Akuntansi
Sebelum membuatnya pastikan Anda paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar Anda tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal.

Dengan demikian akun mana yang harus digunakan hingga posisi debit-kredit yang benar. Dengan memahami persamaan dasar akuntansi maka Anda bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat. Biasanya rumus jurnal umum dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi yaitu:

Aset = Utang + Modal

Secara Luas : Aset = Utang + Modal (Pendapatan – Beban)


2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi seperti invoice, nota, faktur atau bahkan kuitansi. Kemudian, lanjutkan dengan identifikasi transaksi. Ingat, hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja yang boleh dicatat dalam jurnal. Dalam satu transaksi, minimal ada dua akun yang pasti terpengaruh.


3. Pencatatan Jurnal Umum

Selanjutnya, Anda bisa melakukan pencatatan transaksi yang sudah di identifikasi ke dalam jurnal.
Sistem pencatatan ini akan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah yang sama. Adapun format atau bentuk jurnal umum yaitu :

Bagaimana Cara Membuat Jurnal Umum Melalui Software?

Sebagai cara membuat jurnal secara manual tentu saja sangat merepotkan, oleh karena itu Anda butuh software akuntansi untuk membantu Anda.

Dalam melakukan penjurnalan bisa lebih cepat dan mudah dengan Harmony, yaitu dengan bentuk jurnal umum sebagai berikut :



1. Masuk ke menu jurnal umum baru

2. Setelah itu klik transaksi yang ingin dibuat jurnal, dengan penjelasan yaitu :

• Tgl Transaksi : Pilih tanggal transaksi kapan Anda membuat jurnal umum.

• Nama Jurnal : berikan nama jurnal sesuai dengan jurnal transaksi Anda.

• Tag : bagian ini bertujuan untuk filter. Dengan menambahkan tag baru, Anda dapat mengetikan nama tag baru, setelah itu tekan enter pada keyboard.

• Akun : Pilih nama akun yang akan dicatat sebagai debit atau sebagai kredit. Untuk pembayaran dalam akun yang membayar, akan dicatat pada kolom Kredit. Sedangkan akun yang menampung beban ataupun biaya, akan dicatat pada kolom Debit.

• Deskripsi : Cantumkan keterangan biaya. Misalnya Biaya Gaji.
• Debit : Isikan jumlah saldo debit.
• Kredit : Isikan jumlah saldo kredit.
• Tambah Catatan : Masukan keterangan jika diperlukan.

3. Jika sudah dibuat jurnal umum, maka langkah selanjutnya akan disesuaikan ke dalam jurnal penyesuaian.

4. Selanjutnya jurnal yang dibuat bisa Anda cek kembali apakah saldo debit dan kredit sama.


5.Setelah itu kita dapat lihat dan download untuk mencetak jurnal tersebut dibawah ini:


Terlebih apabila Anda mengunakan software akuntansi terintegrasi, karena setelah membuat jurnal maka Anda tidak perlu repot untuk melakukan proses lainnya karena akan dilakukan oleh program dalam software akuntansi tersebut. Dengan menggunakan software akuntansi, maka perusahaan bisa menghemat penggunaan kertas dan arsip tapi yang terutama adalah menghemat waktu dan tenaga.


Kelebihan lain menggunakan software akuntansi adalah bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi karena dikerjakan oleh program, sedangkan kalau secara manual dikerjakan oleh manusia. Oleh karena itu, agar mudah dalam membuat jurnal sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi seperti Harmony agar proses penjurnalan bisa dilakukan secara otomatis.


Harmony merupakan software akuntansi terintegrasi sehingga bisa menyediakan laporan secara real time tanpa perlu repot melakukan proses pada fungsi lainnya. Dengan menggunakan Harmony pembukuan usaha bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun karena hanya membutuhkan jaringan internet untuk mengaksesnya.

×
Artikel Terbaru Update