Dari contoh diatas, bisa kita lihat bahwa jurnal umum idealnya memiliki beberapa kolom di dalamnya seperti:
a. Tanggal dan bulan transaksi.
b. Keterangan yang berisi ayat-ayat jurnal transaksi, di mana akun yang didebit ditulis terlebih dahulu. Anda juga bisa menuliskan keterangan pendek untuk setiap transaksi.
c. Nomor referensi untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke dalam buku besar.
d. Debit untuk mencatat jumlah yang harus didebit dalam suatu transaksi.
e. Kredit untuk mencatat jumlah yang harus dikredit dalam suatu transaksi
Untuk membuat jurnal umum, Anda juga wajib mengetahui dan memahami sifat masing-masing akun pada jurnal umum. Terdapat banyak nama akun dalam yang digunakan dalam pembuatannya.
Secara sederhana aturannya adalah akun akan bertambah manakala pada posisi normal atau sering disebut dengan istilah normal. Untuk lebih mudah memahaminya, silahkan perhatikan table di bawah ini :
Tabel diatas akan membantu Anda untuk menempatkan akun pada jurnal umum. Saldo normal menunjukkan bahwa akun tersebut akan bertambah pada posisi tertentu dan sebaliknya akun akan ditempatkan pada posisi berlawanan jika terjadi pengurangan. Karena itulah dikatakan penting untuk memahami setiap karakterisik transaksi.
Tahapan Membuat Jurnal Umum
Dalam cara membuat jurnal umum ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Berikut tahapan dan rumus jurnal umum secara simak :
1. Pahami Persamaan Akuntansi
Sebelum membuatnya pastikan Anda paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar Anda tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal.
Dengan demikian akun mana yang harus digunakan hingga posisi debit-kredit yang benar. Dengan memahami persamaan dasar akuntansi maka Anda bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat. Biasanya rumus jurnal umum dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi yaitu:
Aset = Utang + Modal
Secara Luas : Aset = Utang + Modal (Pendapatan – Beban)
Istilah jurnal umum dalam akuntansi memang sangat luas cakupannya, terutama kegiatan ini diterapkan oleh semua perusahaan sebagai jurnal laporan keuangan. Sehingga bagi akuntan jurnal umum bukanlah hal yang asing untuk dipahami dan dilakukan secara rutin.
Pada dasarnya jurnal umum adalah salah satu elemen yang ada dalam siklus akuntansi. Sehingga jurnal bisa diartikan sebagai formulir yang digunakan, untuk mencatat setiap jenis transaksi yang dilakukan melalui suatu sistem dan terperinci.
Dilihat dari bentuk jurnal umum memiliki rincian yaitu tanggal, jumlah atau nominal, nama transaksi, debit dan kredit serta keterangan lainnya. Sehingga dalam kesempatan artikel ini akan membahas bagaimana cara membuat jurnal umum, pengertian dan fungsinya.
Jurnal umum merupakan bagian dari siklus akuntansi jadi wajib untuk dipahami tahapan pembuatannya.
-
Click to tweet
Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, di mana contoh jurnal khusus itu meliputi :
• Jurnal Pendapatan
• Jurnal Penerimaan Kas
• Jurnal Pembelian
• Jurnal Pembayaran Kas
Selain jurnal umum dan khusus masih ada jurnal lain seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik yang juga merupakan bagian dalam pencatatan akuntansi.
Tujuan Jurnal Umum
Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah atau beberapa transaksi dalam suatu usaha.
Selain itu pencatatan jurnal juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi dalam sebuah akun sesuai transaksi.
Pembuatan jurnal ini dilakukan untuk mempermudah pencatatan transaksi ke buku besar, oleh karena itu terkadang ketika membahas jurnal akuntansi maka ada contoh jurnal umum dan buku besar.
Anda bisa menggunakan metode perpetual ataupun fisik untuk mencatatnya. Satu hal yang pasti, pencatatan transaksi dalam jurnal umum harus secara kronologis.
Sistem pencatatan jurnal akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya jenis dan jumlah transaksi yang mungkin melibatkan banyak pihak seperti pelanggan (customer), pemasok (supplier), pegawai, investor dan negara (dirjen pajak).
Fungsi Jurnal Umum
Jurnal umum memiliki 5 fungsi yaitu :
1. Fungsi Historis
Berfungsi dalam menampilkan aktivitas perusahaan yang terjadi setiap hari secara berurutan dan sistematis. Aktivitas itu berisi pencatatan transaksi dan tersimpan dalam pembukuan usaha.
2. Fungsi Pencatatan
Berfungsi dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi yang bermanfaat dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.
3. Fungsi Analisis
Berfungsi dalam menganalisa transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisa meliputi penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, serta jumlah transaksi.
4. Fungsi Instruksi
Berfungsi instruktif (memberikan perintah debit atau kredit) dalam proses memasukkan data ke buku besar.
5. Fungsi Informatif
Berfungsi dalam memberikan informasi dan penjelasan bukti pencatatan transaksi yang terjadi pada perusahaan.
Baca Juga : Contoh Studi Kasus Jurnal Akuntansi Keuangan dan Penjelasannya
Contoh Jurnal Umum
Berikut adalah contoh jurnal umum yang sering digunakan.
jurnal umum
Dari contoh diatas, bisa kita lihat bahwa jurnal umum idealnya memiliki beberapa kolom di dalamnya seperti:
a. Tanggal dan bulan transaksi.
b. Keterangan yang berisi ayat-ayat jurnal transaksi, di mana akun yang didebit ditulis terlebih dahulu. Anda juga bisa menuliskan keterangan pendek untuk setiap transaksi.
c. Nomor referensi untuk menandai ayat-ayat jurnal yang sudah diposting ke dalam buku besar.
d. Debit untuk mencatat jumlah yang harus didebit dalam suatu transaksi.
e. Kredit untuk mencatat jumlah yang harus dikredit dalam suatu transaksi
Untuk membuat jurnal umum, Anda juga wajib mengetahui dan memahami sifat masing-masing akun pada jurnal umum. Terdapat banyak nama akun dalam yang digunakan dalam pembuatannya.
Secara sederhana aturannya adalah akun akan bertambah manakala pada posisi normal atau sering disebut dengan istilah normal. Untuk lebih mudah memahaminya, silahkan perhatikan table di bawah ini :
saldo akun - jurnal umum
Tabel diatas akan membantu Anda untuk menempatkan akun pada jurnal umum. Saldo normal menunjukkan bahwa akun tersebut akan bertambah pada posisi tertentu dan sebaliknya akun akan ditempatkan pada posisi berlawanan jika terjadi pengurangan. Karena itulah dikatakan penting untuk memahami setiap karakterisik transaksi.
Tahapan Membuat Jurnal Umum
Dalam cara membuat jurnal umum ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan. Berikut tahapan dan rumus jurnal umum secara simak :
1. Pahami Persamaan Akuntansi
Sebelum membuatnya pastikan Anda paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar Anda tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal.
Dengan demikian akun mana yang harus digunakan hingga posisi debit-kredit yang benar. Dengan memahami persamaan dasar akuntansi maka Anda bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat. Biasanya rumus jurnal umum dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi yaitu:
Aset = Utang + Modal
Secara Luas : Aset = Utang + Modal (Pendapatan – Beban)
2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi
Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi seperti invoice, nota, faktur atau bahkan kuitansi. Kemudian, lanjutkan dengan identifikasi transaksi. Ingat, hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja yang boleh dicatat dalam jurnal. Dalam satu transaksi, minimal ada dua akun yang pasti terpengaruh.
3. Pencatatan Jurnal Umum
Selanjutnya, Anda bisa melakukan pencatatan transaksi yang sudah di identifikasi ke dalam jurnal.
Sistem pencatatan ini akan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah yang sama. Adapun format atau bentuk jurnal umum yaitu :