Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Resume Teori Ekonomi_Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan

Minggu, 10 Februari 2013 | 14:45 WIB Last Updated 2014-05-23T02:16:46Z

Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow 

Teori ini pada mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956) dan kemudian dikembangkannya lebih lanjut dalam bukunya. Profesor W.W. Rpstow (1916-1979) dalam  ukunya The Stages of Economic Growth(1960) , memakai pendekatan sejarah dalam menjelaskan proses pembangunan ekonomi. Rostow membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less developed’, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan sektor tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan mengandalkan sektor kapitalis modern.



Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori ini secara mendasar bersifat unilinear dan universal, serta dianggap bersifat permanen.


Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami ‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.

Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis perkotaan.

Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan sebagai ‘teori modernisasi’.

Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap :
  1. Masyarakat tradisional (the traditional society), 
  2. Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off), 
  3. Tinggal landas (the take-off), 
  4. Menuju kekedewasaan (the drive to maturity), dan 
  5. Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption) 


Dasar pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adalah Karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen merupakan suatu proses yang multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri saja.

Menurut Rostow, disamping perubahan seperti itu, pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain:
  • perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar.
  • perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
  • perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
  • perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan terhadap pertasi perorangan dan sebagainya).

a. Masyarakat tradisional

Masyarakat tradisional disini diartikan suatu masyarakat yang strukturnya berkembang disepanjang fungsi produksi berdasarkan ilmu dan tekhnologi pra-Newton dan sebagai hasil pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika. Banyak tanah dapat digarap, skala dan pola perdagangan dapat diperluas, manufaktur dapat dibangun dan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan sejalan dengan peningkatan penduduk dan pendapatan nyata.

b. Pra-syarat tinggal landas

Pra-syarat tinggal landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan: Renesans atau era pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan agama baru/reformasi. Kekuatan ini menempatkan “penalaran” (reasoning) dan “ketidakpercayaan” (skepticism) sebagai pengganti ‘kepercayaan” (faith) dan kewenangan”(authority).

c. Tinggal landas

Rostow mendefinisikan tinggal landas sebagai revolusi industri yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal didalam metode produksi yang dalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang menentukan.

Tahap ini merupakan titik yang menetukan didalam kehidupan suatu masyarakat ‘ketika pertumbuhan mencapai kondisi normalnya. Kekuatan modernisasi berhadapan dengan adat-istiadat dan lembaga-lembaga. Dengan istilah kepentingan bersama itu Rostow menunjukkan “bahwa pertumbuhan biasanya berjalan menurut deret ukur, seperti rekening tabungan yang bunganya dibiarkan bergabung dengan simpanan pokok.

d. Dorongan menuju kedewasaan

Rostow mendefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan serentetan tekhnologi modern terhadap keseluruhan sumberdaya mereka. Ia merupakan satu tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang merentang melebihi masa empat dasawarsa.

Pada waktu suatu Negara berada pada tahap kedewasaan tekhnologi, ada tiga perubahan penting yang terjadi:
  1. Sifat tenaga kerja berubah 
  2. watak para pengusaha berubah 
  3. masyarakat merasa bosan pada keajaiban industrialisasi dan menginginkan sesuatu yang baru menuju perubahan lebih jauh. 
e. Masa konsumsi massal (era konsumsi massa besar-besaran)

Abad konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota, pemakaian mobil secara luas, barang-barang konsumen dan peralatan rumah tangga yang tahan lama. Pada tahap ini,”keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke permintaan, dari persoalan produksi ke persoalan konsumsi dan kesejahteraan dalam arti luas. Ada tiga kekuatan yang Nampak cenderung meningkatkan kesejahteraan didalam tahap purna dewasa ini:

1. penerapan kebijaksanaan nasional guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional
2. ingin memiliki satu Negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi para pekerja.
3. keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah dan berbagai peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Kelebihan dari Teori Rostow

1. Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi :
    1) masyarakat tradisional,
    2) masyarakat pra kondisi tinggal landas,
    3) masyarakat tinggal landas,
    4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan
    5) masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi.

Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.

2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:

   a) Dana investasi dari pajak yang tinggi
   b) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
   c) Melalui perdagangan internasional
   d) Investasi langsung modal asing

Beberapa Kritikan Terhadap Teori Rostow 

Teori Rostow dianggap terlalu sederhana;
Rostow menyebut tentang tabungan dan investasi namun tidak mengklarifikasi mengenai perlunya infrastruktur keuangan untuk menyalurkan tabungan yang ada ke dalam investasi;
  • Bahwa investasi yang dimaksud Rostow belum tentu akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi;
  • Rostow tidak memasukkan unsur-unsur lain sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Perlunya infrastruktur lainnya seperti sumber daya manusia (pendidikan), jalan-jalan, jalur kereta api, jaringan-jaringan komunikasi;
  • Teori Rostow tidak menjelaskan bahwa efisiensi dari penggunaan investasi apakah ditujukan untuk aktivitas-aktivitas produksi ataukah untuk penggunaan lainnya;
  • Bahwa pernyataan Rostow mengenai ekonomi negara-negara di dunia akan saling mempelajari satu sama lain dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan pada kenyataannya belum pernah terjadi.
  • Argumentasi Rostow tentang pertanian sebagai ciri keterbelakangan tidak beralasan.
  • Rostow berargumentasi bahwa tahapan pertumbuhan ekonomi di Eropa akan juga terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
  • Bahwa sejarah pada kenyataannya tidak akan berulang dengan cara yang sama. Dengan kata lain, bahwa setiap pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia tidak selalu sama, tetapi justru punya karakteristik masing-masing.


MYSUN__ http://id.shvoong.com/social-sciences/2098668-teori-rostow/
COMMUNITY DEVELOPMENT__ http://zunaidasayang.blogspot.com/2009/11/teori-rostow.html.
http://protuslanx.wordpress.com/2010/10/23/teori-tahap-tahap-pertumbuhan-walt-whitman-rostow/
×
Artikel Terbaru Update