Ilustrasi, Image by static.fameads.com |
Kofusius mengatakan “Yī zhāng túpiàn shèngguò qiānyán wàn yǔ” atau dalam bahasa Inggrisnya “"A picture is worth a thousand words". Nah dalam bahasa Indonesia kedua kalimat itu artinya adalah " Sebuah gambar bernilai seribu kata ". Kalimat dalam 3 bahasa itu mengacu pada sebuah pemahaman tentang gagasan atau ide kompleks bahkan suatu cerita, dapat disampaikan hanya dengan gambar diam tunggal.
Fungsi sebuah gambar adalah sebagai suatu visualisasi yang
memudahkan dalam memahami atau menyerap suatu jumlah besar data dengan cepat
dan pendukung fakta di lapangan. Di dalam dunia jurnalistik, tentunya sebuah
gambar terutama foto sangat diperlukan. Suatu informasi atau berita, yang
didukung dengan sebuah foto, akan menambah fakta dalam berita, menguatkan isi
berita, menyediakan pesan yang tidak mampu dituliskan dan tentunya membuat
tulisan menjadi lebih menarik.
Di dalam dunia Jurnalistik setidaknya di kenal 3
jenis foto yaitu Foto Berita Biasa, Foto Ilistrasi dan Foto Feature.
Foto Berita Biasa
Foto ini bisa berbentuk foto tunggal ataupun foto
berseri tergantung isi tulisan. Foto berita biasa hanya berupa foto kegiatan
formal, foto pelengkap atau hanya sebagai data tambahan yang tidak memiliki
makna begitu penting. Misalnya foto tamu undagan, foto nara sumber close up dan
lain-lain. Namun foto Berita biasa dapat menjadi foto yang luar biasa,
tergantung anggle atau sudut pandang fotografer.
Foto Ilustrasi
Foto ini hanya sebatas menggambarkan kegiatan dalam
tulisan, minim sekali berkaitan dengan kegiatan asli didalam berita. Terkadang
foto ini adalah foto-foto lama dari sebah kegiatan atau peristiwa. Biasanya
keterangan foto ini hanya bertuliskan “foto: ilustrasi” atau dok.
Foto Feature
Jenis Foto
ini, berupa foto
yang menggambarkan kejadian dengan sudut pandang atau anggle yang unik. Foto
ini bisa bersifat humaniora atau foto yang mampu menggugah perasaan atau panca
indra manusia. Dengan melihat foto jenis ini, dapat merasakan viasual atau
keadaan yang ada di dalam foto tersebut.
Foto feature
memiliki makna yang dalam dan foto Feature ini sangat dia ajurkan sebagai data
pendukung tulisan. Foto
feature dapat berupa
foto tunggal amupun foto berseri.
Aturan wajib dalam foto jurnalistik harus mempunyai
caption atau keterangan foto paling tidak berisi 5 w + 1 H, serta mencantumkan
nama fotografer. Jika foto yang di ambil berisi konten porno, maka bagian yang
berisi konten porno layak di sensor atau di blur melalui software foto. Foto-
foto yang memilki konten sadisme atau mengerikan seperti foto korban kecelakaan
yang berlumuran darah dengan anggota tubuh yang remuk juga harus di sensor pada
bagian sadisme atau mengerikan. Selain itu foto pelaku yang masih dalam usia sekolah juga harus di sensor, bisanya
hanya disensor pada bagian mata. Begitu juga dengan foto korban pelecehan
seksual contohnya, juga biasanya di sensor wajah keseluruhan atau hanya bagian
mata.
Tentunya ada tujuan dalam menerapkan aturan pada
foto-foto jurnalistik. Salah satunya keterangan foto bertujuan untuk memudahkan
pembaca memahami keseluruhan informasi ataupun fokus dalam berita. Selain itu
juga tujuannya adalah menjaga moral, mencegah efek buruk dari foto yang ditampilkan
dan pastinya menjaga perikemanusiaan.
Kenyataan sekarang masih saja ada yang melanggar
kaidah foto jurnalistik, meski memliki perangkat yang lengkap di perusahaan medianya.
Nah semoga tulisan ini membantu mangingatkan dan menjadi pengetahuan bagi yang
paham apa itu foto jurnalistik walau tulisan ini begitu singkat. Salam Anak
Pers.