Banyak perusahaan menjual
secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. Piutang yang
timbul dari penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang
atau wesel tagih. istilah perputaran piutang meliputi semua klaim dalam bentuk
uang trhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi
lainnya. piutang ini biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva
lancar perusahaan. (Niswonger, dkk, 1999 : 324).
Piutang Usaha
Transaksi paling umum yang
menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit.
piutang dicatat dengan mendebet akun piutang usaha. piutang usaha (account receivebles)
semcam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang
relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. piutang usaha diklasifikasikan dalam
aktiva lancar.
Wesel Tagih
Sepanjang wesel tagih
diperkirakan akan tertagih dalam setahun, maka biasanya diklasifikasikan dalam
neraca sebagai aktiva lancar. wesel tagih (notes receivebles) adalah jumlah
yang terutang bagi pelanggan, dimana pelanggan dimaksud telah menerbitkan surat
utang formal kepada perusahaan. Promes atau wesel biasanya digunakan untuk
periode kredit lebih dari enam puluh hari. sebagai contoh, sebuah dealer mobil
atau perabotan rumah tangga biasanya meminta uang muka pada saat penjualan dan
menerima promes untuk sisanya. promes atau wesel semacam itu umumnya mengharuskan
pelanggan untuk melakukan pembayaran secara bulanan. Promes biasanaya digunakan
untuk menyelesaiakan piutang usaha pelanggan. biasanya wesel tagih dan piutang
usaha berasal dari transaksi penjualan, maka hal itu kadang-kadang disebut
piutang dagang (trade receivebles). kecuali tidak ada keterangan lain, kami
akan mengasumsikan bahwa semua wesel tagih dan piutang usaha dalam bab ini
berasal dari transaksi penjualan.