Secara bahasa shalat berarti do’a
sebagaiman firman Allah SWT dalam Q.S 9:103 yang terjemahannya sebagai berikut.
“Dan berdoalah
untuk mereka, sesungguhnya do’a, kamu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka”.
(Depag, R.I, 1984:297).
Shalat menurut istilah berarti suatu
ibadah yang mengandung ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dasar shalat sebagai salah satu rukun
Islam adalah firman Allah SWT dalam Q.S 2:34 yang terjemahannya sebagai
berikut.
“Dirikan shalat,
tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’”. (Depag, R.I,
1984:16).
Selanjutnya firman Allah SWT tentang
shalat antara lain ditemui dalam Q.S 2:238; Q.S 98:5; Q.S 4:103.
Perintah shalat dapat dikelompokkan
ke dalam perintah wajib dan perintah sunnah. Shalat fardhu terbagi dua yaitu
fardhu’ain dan fardhu kifayah. Adapun perintah yang bersifat fardhu’ain itu
adalah perintah kepada individu-individu dan tidak dapat ditumpangkan kepada
orang lain seperti shalat lima
waktu. Perintah yang bersifat fardhu kifayah yaitu kewjiban yang apabila sudah
dilaksanakan oleh sebahagian atau sekelompok muslim maka gugurlah kewajiban
muslim lainnyaseperti shalat jenazah. Ketentuan shalat ditetapkan oleh syari’at
Islam berdasarkan AL-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi SAW begitu juga pada
shalat jum’at dan shalat jenazah. Shalat fardhu’ain yang lain adalah shalat
jum’at bagi laki-laki. Shalat jum’at adalah shalat yang dilakukan pada waktu
zuhur secara berjama’ah dan diawali dengan dua khutbah. Kewajiban shalat jum’at
didasarkan pada firman Allah SWT dalam Q.S 62:9 yang terjemahannya sebagai
berikut.
“Hai orang-orang
yang beriman, apabila diseur untuk
menunaikan shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui”. (Depag. R.I, 1984:933).
Shalat yang fardhu kifayah adalah
melaksanakan shalat jenazah. Shalat jenazah mempunyai persyaratan yang sama
dengan persyaratan shalat yang lain, seperti menutup aurat, suci badan dan
pakaian dari najis, dan menghadap kiblat, sedangkan rukun shalat jenazah
adalah; niat, takbir 4 kali dengan takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah sesudah
takbiratul ihram, membaca shalawat kepada Nabi sesudah takbir kedua, mendoakan
mayat sesudah takbir ketiga, doa sesudah takbir yang keempat, berdiri jika
kuasa dan salam.
Kewajiban shalat bagi setiap muslim
tidak pernah berhenti dalam keadaan apapun, sepanjang berakal sehat, yang
disebut dengan azimah, namun Islam memberikan keringanan yang diberikan kepada
orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan, berupa jamak dan qasar. Adapun
jamak adalah mengumpulkan dua shalat pada satu waktu, yaitu shalat zuhur dan
ashar dan shalat maghrib dan isya. Apabila shalat maghrib disebut jamak taqdim.
Apabila shalat zuhur dilakukan pada waktu ashar atau pada waktu maghrib disebut
jamak ta’khir.
Shalat qasar adalah meringkas shalat
yang empat rakaat menjadi dua rakaat, yaitu shalat zuhur, ashar, dan isya.
Biasanya shalat jamak dilakukan sekaligus dengan mengqasarnya, sehingga shalat
yang empat rakaat menjadi dua-dua rakaat.
Shalat yang tidak dapat dijamak
adalah shalat subuh, sedangkan shalat yang tidak dapat diqasarkan adalah shalat
maghrib dan shalat subuh. Adapun shalat sunah juga banyak yang harus dilakukan
oleh umat Islam. Dan shalat sunah nawafil
yaitu shalat sunah yang mempunyai waktu tersendiri seperti shalat aidaini (dua hari raya), shalat
tahiyatul masjid, shalat kusuf, shalat khusuf, shalat tahajud, shalat dhuha,
dan lain-lain. Shalat-shalat sunah tersebut merupakan ibadah khusus, yang
dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, membina pribadi dan menjaga diri
supaya tidak terjerumus kepada dosa serta selalu dalam lindungan Allah SWT.
Shalat memiliki banyak hikmah.
Antara lain mendidikorang agar disiplin dengan waktu, karena ibadah shalat
harus dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan. Shalat juga mengandung makna
pembinaan pribadi, yaitu dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa dan kemungkaran.
Dengan melakukan shalat perbuatan dapat dikontrol dengan baik karena setiap
waktu shalat dia akan menghadap kepada Allah untuk memohon petunjuk dan meminta
ampunan. Pribadi yangterkontrol sedemikian rupa akan cenderung bertingkah laku
yang baikdan terhindar dari perbuatan dosa, sehingga setiap selesai shalat dia
akan kembali kepada rutinitasnya dengan jiwa yang bersih.