Tidak banyak yang dapat digali mengenai Makna Filosofis dari beberapa motif tenunan Melayu Sambas yang jumalahnya sekitar 130 motif. Hanya 13 motif yang dapat dijelaskan makna Filosofisnya. Sedangkan 127 motif yang lain beserta alat-alat khas tradisional Tenun Sambas masih belum di patenkan dan belum diketahui makna filosofisnya. Lalu, dimanakah peran pemarintah terhadap khazanah budaya Indonesia? Berikut hasil pencarian makna filosofis dari Motif Tenun Sambas oleh Mariyadi
1. Pucuk Rebung Enggang Gading. Pucuk rebung melambangkan kekuatan hidup manusia. Sedangkan burung enggang gading adalah sejenis burung besar khas pulau Kalimantan yang dijadikan maskot provinsi Kalimantan Barat.
2. Pucuk Rebung Bunga. Melambangkan nuansa keindahan alam kota Sambas yang kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
3. Pagar Kota Mesir. Ada seorang ulama Sambas yang belajar Islam ke Mesir dan berkunjung ke istana yang mempunyai pagar berciri khas kota Mesir. Ulama tersebut menceritakannya kepada pengrajin tenun Sambas. Melalui cerita tersebut dituangkan dalam bentuk motif kain.
4 Anggur. Zaman dahulu masyarakat Sambas adalah pelayar dan peniaga, terutama ke Singapura. Pulangnya sering membawa buah anggur kesenangan mereka. Untuk mengenang perjalanannya dituangkan dalam bentuk motif kain.
5. Sawa Melakko. Ular sawah banyak ditemukan di daerah Sambas, biasanya ada yang melilit di pucuk rebung. Hal ini mengilhami penenun Sambas untuk menuangkannya ke dalam motif kain.
6. Tabor Awan. Awan bertaburan di angkasa melambangkan suasana hari yang indah dan cerah. Keadaan ini mengilhami penenun Sambas untuk menuangkannya ke dalam motif kain.
7. Kupu-kupu. Bagi masyarakat Sambas apabila kupu-kupu masuk ke dalam rumah pertanda akan kedatangan tamu. Hal ini kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
8. Rantai Emas. Melambangkan seni kerajinan dikenang terus-menerus tidak ada hentinya sampai ke keturunan selanjutnya. Semangat inilah yang diabadikan dalam motif kain.
9. Rantai Bintang. Melambangkan cita-cita tinggi yang terus-menerus dan harus tercapai. Semangat inilah yang dituangkan ke dalam kain motif ini.
10. Tabor Bintang dan Tabor Bunga Sebangar. Gabungan seni yang berasal dari benda atas dan bawah yaitu bintang (atas) dan bunga sebangar (bawah), yang kemudian dilambangkan dalam motif kain.
11. Bunga Male’. Pada suatu waktu masyarakat desa Sambas pergi ke hutan bertemu pohon Male’ yang sedang berbunga dengan indahnya setahun sekali. Untuk mengenangnya maka dituangkan ke dalam motif kain.
12. Bintang Timur. Apabila ingin mengetahui waktu imsak masyarakat Sambas, khususnya penenun, melihat bintang timur yang mulai menampakkan diri. Pemandangan ini kemudian dituangkan ke dalam motif kain.
13. Parang Manang. Senjata yang dipakai berburu, berkebun, bertani oleh masyarakat Sambas adalah parang dan tombak. Salah satu bentuk parangnya sering menang (berhasil) untuk berburu, maka dituangkanlah dalam motif kain.