1. Pengertian peningkatan perhatian
Siswa bahkan mahasiswa mengalami
kesulitan dalam memusatkan perhatian, itu biasanya disebabkan gemar melamun
secara berlebihan. Menurut Derek Wood,dkk (2012:32) Kesulitan dalam memusatkan
perhatian, baik yang disertai sikap hiperaktif ataupun tidak,tidak di anggap
sebagai kesulitan belajar, karena kesulitan dala memusatkan perhatian dapat
memengaruhi performa akademis seseorang secara serius, dimana gangguan ini
kerap menyertai kelemahan dalam kemampuan akademis”. Sementara menurut Kartini
Kartono (2010:111) merupakan, “reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya
konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek”. Sedangkan menurut Romlah
(2010:79) perhatian “Merupakan syarat psikologis individu untuk mengadakan
persepsi. Karena dalam perhatian terdapat pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada suatu atau sekumpulan objek”.
Dengan demikian, apa saja yang diperhatikan betul-betul disadari dan jelas bagi
yang bersangkutan. Sebab, perhatian dan kesadaran mempunyai korelasi yang
positif.
2. Syarat-syarat perhatian
Agar seorang siswa dapat menerima
pembelajaran dengan baik maka tidak
terlepas dengan sebuah perhatian. Perhatian merupakan sebuah syarat psykologis seseorang agar dapat memahami pembelajaran dengan baik. Menurut
Dimyati mahmud (2010:79) bahwa “Dalam perhatian terdapat pemusatan atau
konsentarsi dari seluruh aktivitas undividu yang ditujukan pada suatu atau
sekumpulan abjek “.
Agar perhatian itu dapat bermanfaat
sesuai dengan objek yang dibicarakan, maka diperlukan beberapa syarat, menurut Dimyati
mahmud (2010:80) ada beberapa syarat perhatian yaitu :
a) Semua perangsang yang tidak
sesuai dengan objeknya, maka harus dikesampingkan. Begitu juga dengan
pembatasan kesadaran terhadap satu objek dan menyingkirkan peristiwa yang tidak
perlu; b) segala usaha dengan tujuan untuk menampilkan hal-hal yang perlu dan
berkaitan dengan objek yang diamati; c) semua anggota yang diperlukan untuk
menerima objek dan harus bekerja dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan keadaan.
Ketiga syarat tersebut, tidak dapat dipisah antara satu
dengan lainnya. Dengan kata lain segala persoalan kehidupan manusia sekecil
apapun tentu disebabkan adanya perhatian. Oleh karena itu, perhatian yang
dilakukan seseorang dapat memusat atau berubah-ubah terhadap objek yang
diamati, sesuai dengan perasaan dan suasana hati yang menyertainya dan
ditentukan oleh kemauan.
Dari uraian di atas, sesuatu hal yang diperhatikan
betul-betul akan berpusat pada kesadaran. Sebaliknya, sesuatu hal yang jauh
dari pusat kesadaran dan makin kurang diperhatikan, maka semakin kurang yang
disadarinya.