Pengertian Kurikulum, Tujuan, Isi, Metode dan Evaluasi Kurikulum Menurut Para Ahli -->

Pengertian Kurikulum, Tujuan, Isi, Metode dan Evaluasi Kurikulum Menurut Para Ahli

Sabtu, 19 April 2025, 21:42
Kurikulum dalam bahasa Arab disebut dengan Manhaj yang berarti jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Disisi lain secara etimologi istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelari, atau curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga yang berarti suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga.
 
    

Menurut Harold Rugg kurikulum adalah suatu rangkaian pengalaman yang memiliki kemanfaatan maksimum bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuannya agar dapat menyesuaikan dan menghadapi berbagai situasi kehidupan. (Muhamad Yusuf Hasibuan, “Managemen Kepala Sekolah Dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Arridho Tanjung Morawa”, Jurnal At-Tazaka, Vol. 03, No. 01, (2019), 42.)

Pengertian kurikulum juga disampaikan oleh beberapa ahli di antaranya sebagai berikut:

a.     Menurut Cow, kurikulum adalah rancangan pengajaran yang terdiri dari beberapa mata pelajaran yang telah disusun secara terstruktur dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu program guna untuk memperoleh gelar atau memperoleh ijazah.

b.    Menurut Arifin, kurikulum adalah seluruh bahan pelajaran yang harus diselesaikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem lembaga pendidikan.

c.     Menurut Mac Donald dalam Yudi Candra Hermawan, dkk (“Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam” Jurnal Mudarrisuna, Vol. 10, No. 1, (2020), 37-38), kurikulum adalah suatu rencana yang dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar-mengajar.

d.    Selanjutnya pengertian kurikulum menurut Hilda Taba dalam Wina Sanjaya (Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 4-5) adalah


”A curriculum is a plan for learning, therefore, what is known about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of a curriculum”. 

Dari definisi ini tampak bahwasanya kurikulum ialah suatu program atau rencana pembelajaran. Bukan sekedar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang harus dipelajari dan harus diselesaikan, namun juga bagaimana pendidik dalam mempersiapkan pembelajaran, menerapkan ke dalam pembelajaran yang berupa pengalaman belajar atau aktivitas peserta didik baik di dalam ruang kelas maupun di luar kelas. Dengan ini menunjukkan bahwasanya memaknai kurikulum bukan sekedar meninjau dokumen kurikulum sebagai program tertulis saja.

Kemudian menurut Hamid Hasan dalam bukunya Ali Sudin (Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung, UPI Press, 2014), 7), Ia berpendapat bahwa kurikulum bukan suatu hal yang tunggal. Tetapi kurikulum memiliki berbagai bentuk pengertian, yang mana beberapa pengertian tersebut saling berhubungan. Keempat bentuk pengertian tersebut diantaranya:
  • 1) Kurikulum merupakan suatu gagasan
  • 2) Kurikulum merupakan suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan bentuk pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu gagasan.
  • 3) Kurikulum merupakan suatu realita atau implementasi kurikulum. Dalam hal ini kurikulum merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai rencana tertulis.
  • 4) Kurikulum merupakan suatu hasil dari adanya kegiatan pelaksanaan/ implementasi kurikulum.


Dari pendapat Hamid Hasan tersebut dapat dipahami bahwa, kurikulum memiliki berbagai makna, yang mana makna tersebut saling berhubungan. Dari kurikulum merupakan suatu ide kemudian dibuat rencana tertulis dan selanjutnya dilaksanakan/diimplementasikan dan hasil dari pelaksanan kurikulum.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwsanya kurikulum adalah suatu program, bukan sekedar rencana yang berbentuk dokumen, tetapi perlu dilaksanakan atau dilakukan dengan baik guna mencapai sasaran pendidikan telah ditentukan.

Kurikulum memiliki 4 komponen utama yaitu diantarnya komponen tujuan, komponen isi, komponen metode dan komponen evaluasi. (Heni Listiana, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya: Imtiyaz, 2016), 11-15)

a. Komponen Tujuan
Pada komponen tujuan berkaitan dengan arah dan sasaran yang akan dicapai dengan adanya pelaksanaan kurikulum.

b. Komponen Isi
Pada komponen isi ini memuat pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Isi kurikulum meliputi seluruh aspek pengetahuan atau materi pelajaran. Hal ini dapat terlihat pada setiap isi materi pelajaran yang diberikan, kegiatan serta aktivitas yang dilakukan siswa.

c. Komponen Metode
Pada komponen metode ini memiliki peran yang sangat penting karena berkaitan dengan implementasi kurikulum. Dalam hal ini membutuhkan metode yang tepat dalam mencapai tujuan pendidikan.

d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum. Melalui kegiatan evaluasi, kita bisa mengetahui hasil dan arti kurikulum selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan kedepannya apakah kurikulum tersebut layak dipertahankan atau tidak serta mengetahui bagian mana yang hendak di sempurnakan kembali.
 

Tujuan Kurikulum


Tujuan dalam perspektif pendidikan adalah segala sesuatu target- target yang ditetapkan untuk dicapai melalui aktivitas pendidikan. Target dan hasil yang ingin dicapai akan dirumuskan dalam tujuan yang telah disepakati. Tujuan akan membimbing dan mengarahkan setiap langkah dan tindakan agar selalu berada dalam alur yang benar dan tidak menyimpang, maka di samping sebagai penentu arah, tujuan juga berperan sebagai pengawasan dan pengontrolan aktivitas dalam pendidikan. Tujuan juga berfungsi sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan-tujuan spesifik (objectives), kegiatan belajar, implementasi kurikulum, evaluasi untuk medapatkan balikan (feedback). (Syamsul Bahri, “Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuanya”, Jurnal Islam Futura, Vol. IX, No.1 (2011), 28-29).

Isi Kurikulum


Pada komponen isi kurikulum memuat pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Isi kurikulum meliputi seluruh aspek pengetahuan atau materi pelajaran. Berdasarkan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IX Pasal 39, menetapkan bahwasanya “Komponen Isi/Materi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional”. (Mohamad Bisri, “Kopmponen-komponen dan Model Pengembangan Kurikulum”, Jurnal Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri, Vol. 3 (2020), 103.)

Menurut pendapat Hendiyat Soetopo, materi atau isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam bentuk kegiatan pembelajaran guna untuk memenuhi tujuan yang diharapkan. (Henni Sukmawati, “Komponen-komponen kurikulum dalam Sistem Pembelajaran”, Jurnal Ash- Shahabah, Vol. 7, No. 1, (2021), 66).
Metode

Menurut Biggs, metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan untuk menyajikan bahan-bahan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut Adrian, Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara melakukan kegiatan yang sistematis dalam suatu lingkungan yang terdiri dari interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan lancar, yaitu untuk mencapai tujuan pengajaran. (Nur Ahyat, “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Edusiana, Vol. 4, No. 1, (2017), 25).
 

Evaluasi


Dalam kurikulum, tidak terlepas dengan adanya kegiatan evaluasi. Menurut N.E. Gronlund, evaluasi merupakan sebuah proses yang sistematis untuk menentukan sejauh mana tingkat pencapaian para siswa dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. (Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Managemen), (Yogyakarta: UNY Press, 2020))

Teknik-teknik Pelaksanaan Evaluasi Pelakasanaan evaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik, yaitu:

1) Teknik bukan tes Bukan tes alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi, ada beberapa jenis teknik bukan tes seperti:
  • (1) Wawancara atau interview. Teknik wawancara ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun menggunakan media. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara. Tentu saja pedoman mengacu pada tujuan yang ditetapkan
  • (2) Angket. Angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Prinsip penggunaan dan penyusunan alat sama dengan wawancara
  • (3) Pegamatan atau observasi. Dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan baik langsung maupun tidak langsung

2) Teknis tes merupakan teknik yang biasa digunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi tertentu, yang mana hasil penilaian berbentuk angka (kuantitatif). Selanjutnya ditafsirkan tingkat penguasaan kompetensi siswa.

Selain hal tersebut, Teknik tes biasanya digunakan untuk menilai hasil atau produk kurikulum, yang berupa hasil belajar siswa. Tes dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu tes lisan, tes tulis, dan tes perbuatan. (Mohamad Mustafid Hamdi, “Evaluasi Kurikulum Pendidikan”, Jurnal Intizam, Vol. 4, No. 1, (2020), 74-75).

TerPopuler