Pengertian, Teori dan Faktor Faktor Pertumbuhan Ekonomi -->

Pengertian, Teori dan Faktor Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 17 April 2025, 01:38
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisik produksi barang dan jasa dan peningkatan produksi barang modal. Ekonomi dikatakan telah mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasa meningkat. Di dunia nyata, sangat sulit untuk mencatat jumlah unit barang dan jasa yang diproduksi selama periode tertentu, oleh karena itu jumlah yang digunakan untuk memperkirakan output adalah nilai moneter (uang) yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto. (Novegya Ratih Primandari, “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Sumatera Selatan”, hal. 2)
  



Pertumbuhan ekonomi adalah tolak ukur keberhasilan pengembangan suatu negara, terutama dibidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk ruang lingkup nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk ruang lingkup wilayah tersebut. Selain dipengaruhi oleh faktor internal, pertumbuhan ekonomi suatu negara juga dipengaruhi factor-faktor eksternal, terutama setelah era ekonomi yang semakin global. Secara internal, tiga komponen utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. (Riza Ronaldo, “Pengaruh Inflasi dan Tingkat Pengangguan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Makro di Indonesia”, hal. 142)

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi


a. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli ekonomi klasik (Adam Smith, David Ricardo, T.R Malthus dan John Stuard Mill) mempunyai empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, stok barang modal, kawasan tanah dan kekayaan alam, serta tahap tekonologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung kepada banyak ahli factor yang meletakkan peningkatan penduduk yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Ahli ekonomi berpendapat bahwa pendapatan yang semakin berkurang akan menjelaskan pertumbuhan ekonomi, di sini bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berlaku secara berterusan.

Pada awalnya mereka menggambarkan, jika jumlah penduduk sedikit, dan kekayaan alam relatif berlebihan (banyak), tingkat pengembalian modal dari investasi yang dihasilkan tinggi. Jadi wirausahawan akan mendapat untung besar, yang akan menciptakan investasi baru, dan akhirnya mewujudkan pertumbuhan ekonomi. jika penduduk terlalu banyak, peningkatan penduduk akan mengurangi tingkat kegiatan ekonomi karena produktifitas masing-masing penduduk menjadi negative, kemakmuran masyarakat berkurang, dan tingkat pertumbuhan ekonomi akan rendah. Jika situasi ini telah dicapai, ekonomi dikatakan telah mencapai negara yang tidak berkembang. Dalam situasi ini pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat kehidupan yang cukup. (Sadono Sukirno, “MakroEkonomi Teori Pengantar”, hal.433)

b. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter tentang pentingnya peran pengusaha dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa pengusaha adalah kelompok yang akan membuat perpanjangan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi yang akan dibuat mencakup: memperkenalkan barang-barang baru, meningkatkan efisien dengan memproduksi barang, memperluas pasar untuk barang ke pasar baru, dan berbagai inovasi ini akan memperluas investasi baru. (Sadono Sukirno, “MakroEkonomi Teori Pengantar”, hal.434)

Di dalam mengemukakan teorinya, Schumpeter menganalisis jika ekonomi tidak dalam keadaan berkembang, dan situasi ini tidak berlangsung lama, maka kelompok pengusaha memungkinkan untuk membuat inovasi yang menguntungkan. Dari pendapat ini, Schumpete memberikan pentingnya pengusaha untuk pertumbuhan ekonomi. Pengusaha yang memiliki keinginan untuk pengadaan pemantauan akan meminjam modal dan berinvestasi. Dan investasi baru akan meningkatkan kegiatan ekonomi.

c. Teori Harrod-Domar

Teori Harrod-Domar melihat persoalan pertumbuhan ekonomi dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi akan berlaku apabila pengeluaran agregat melalui peningkatan investasi meningkat secara berterusan tahap yang ditentukan.Dalam menganalisis masalah pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-Domar melihat pertumbuhan permintaan. (Sadono Sukirno, “MakroEkonomi Teori Pengantar”, hal.435)

Pertumbuhan ekonomi hanya akan berlaku ketika pengeluaran agegat, melalui peningkatan investasi meningkat secara terus- menerus pada tingkat pertumbuhan yang telah ditentukan. Harrod-Domar memberikan penjelasan bahwa ada beberapa kondisi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai, yaitu:
 
1. Barang modal telah mencapai kapasitas penuh.
2. Tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional
3. Rasio modal-produksi nilainya tetap
4. Perekonomian terdiri dari dua sector. 

d. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori pertumbuhan Neo-Klasik melihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Yang dikembangkan oleh Abramovitz dan Solow. Mereka menyebutkan bahwa pembangunan pertumbuhan ekonomi bergantung kepada pembangunan pertumbuhan ekonomi. Menurut Solow adalah kemajuan tekonologi dan peningkatan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja, yang tidak ditentukan oleh peningkatan modal dan peningkatan tenaga kerja. (Sadono Sukirno, “MakroEkonomi Teori Pengantar”, hal.437)

Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi


Terdapat beberapa faktor yang menentukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara yaitu (Sonny Harry B. Harmadi, “Pengantar Ekonomi Makro”, hal. 7.25) :

a. Tanah dan kekayaan alam

Kekayaan alam suatu negara meliputi luas tanah dan kesuburannya, iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut serta jumlah dan jenis bahan pertambangan. keberadaan kekayaan alam membantu membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan ekonomi suatu negara.

b. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja

Peningkatan jumlah penduduk disertai dengan meningkatan kualitas dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan jumlah pekerja, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan jumlah produksi. Selain meningkatkan pendidikan, pelatihan dan keterampilan meningkatkan produktivitas. konsekuensi lain dari perkembangan penduduk adalah pasar barang yang diproduksi oleh industri sektor.

c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi

Meningkatnya barang modal yang disertai dengan perkembangan tingkat teknologi memiliki makna penting dalam meningkatkan efisiensi pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa efek posistif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1. Kemajuan teknologi meningkatkan efisiensi kegiatan produksi barang, karena dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah produksi.
2. Kemajuan teknologi meningkatkan penemuan barang- barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya, sehingga dapat menambah barang dan jasa yang digunakan oleh masyarakat. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kualitas barang yang diproduksi tanpa disertai kenaikan harga.

d. Sistem sosial dan sikap masyarakat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Perombakan dalam sistem social menghilangkan system feudal adalah langkah yang perlu dilakukan. Selain itu, perlu diciptakan dalam sikap AGA komunitas bersedia bekerja keras dan mengembangkan kegiatan untuk mengembangkan bisnis untuk meningkatkan lebih banyak pendapatan dan keuntungan. Hal ini dapat dicapai dengan memperluas fasilitas pendidikan dan meningkatkan tingkat pendidikan untuk masyarakat.

TerPopuler