Abdul Majid (2009: 170), berpendapat bahwa sumber belajar dapat diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Menurut Mulyasa (2005: 101) pembelajaran lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.
Sedangkan menurut Rahayu dkk (2012: 20) mengatakan bahwa,
“Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar dengan lingkungan tidak selalu di luar kelas. Bahan lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/ diagram”.
Dari pendapat-pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar lingkungan adalah lingkungan sekitar yang berguna untuk mendukung kegiatan pembelajaran baik itu berupa benda-benda di sekitar tempat belajar yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan untuk membangun pengetahuan siswa atau sesuatu hal seperti kantin sekolah, pasar, dan lain-lain.
1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.
Sedangkan menurut Rahayu dkk (2012: 20) mengatakan bahwa,
“Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar dengan lingkungan tidak selalu di luar kelas. Bahan lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/ diagram”.
Dari pendapat-pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar lingkungan adalah lingkungan sekitar yang berguna untuk mendukung kegiatan pembelajaran baik itu berupa benda-benda di sekitar tempat belajar yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan untuk membangun pengetahuan siswa atau sesuatu hal seperti kantin sekolah, pasar, dan lain-lain.