Assalamu’alaikum
Begitu banyaknya pikiran yang kotor meracuni pikiran kita, sehingga mata hati kita ternodai. Terkadang kita tidak sadar kalau kita sudah berpikir buruk dan merasa lebih baik dari orang lain, padahal sebenarnya itu adalah suatu kesombongan.
Namun dalam hal ini kita bisa mengubah cara pandang kita terhadap perilaku orang lain. Saya mamberikan beberapa cara agar kita selalu berpikir baik kepada orang lain, kata kata ini saya kutip dari sebuah buku “Orang Bijak Berkata”.
- Jika kita bertemu orang yang cukup tua, katakanlah dalam hati kita, orang tua ini jauh lebih baik daripada diriku, karena ia sudah lama hidup di dunia ini dengan beramal sholeh daripada saya yang selalu berbuat keburukan.
- Jika kita bertemu dengan anak kecil, maka katakanlah dalam hati kita, anak kecil ini jauh lebih baik daripada diriku, hatinya tentu masih suci dan tidak berdosa, dibandingkan saya yang selama ini selalu berbuat kesalahan.
- Jika kita bertemu dengan orang yang berilmu, maka katakanlah dalam hati kita, bahwa ia telah memperoleh karunia dari Allah SWT, dan ilmu itu ia ajarkan kepada orang lain, tidak seperti saya yang sudah diberi karunia namun tidak bersyukur.
- Jika kita bertemu dengan orang yang bodoh yang telah berbuat dosa kepada Allah SWT, katakan dalam hati kita, ia tidak mengetahui perbuatannya karena ketidak tahuannya, sedangkan saya berbuat dosa, padahal mengetahui akibatnya, dan saya tidak tahu mungkin akhir hidupnya lebih baik daripada saya.
- Jika kita bertemu dengan orang munafik, maka katakan dalam hati kita, mungkin akhir hidupnya lebih baik daripada kita.
- Jika kita bertemu orang yang baru kita kenal, katakanlah dalam hati kita, bahwa ia lebih baik daripada kita, mungkin orang tersebut telah banyak melakukan amal kebaikan, dibandinkan saya yang selalu melakukan amal keburukan. Tahukah kita bahwa setiap hembusan nafas kita hendaknya mengucapkan tasbih, tahmid, dzikir kepada Allah.
Tahukah kita bahwa setiap hembusan nafas kita hendaknya mengucapkan tasbih, tahmid, dzikir kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan. Lantas apakah kita pantas untuk menyombongkan diri di hadapan Allah?
Sadarlah bahwa hidup ini hanya perjalanan sementara. Penulis sadar bahwa diri penulis masih belum sempurna, mungkin para pembaca lebih baik dari pada penulis namun kita harus terus berlomba-lomba dalam kebaikan dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Demikianlah cara untuk berprasangka baik kepada orang lain. Ini mungkin hanya beberapa dari banyak cara yang lain, namun semoga tulisan ini dapat bermanfaat, untuk kita semua. Ada sebuah ibarat “tak ada gading yang tak retak”, tentunya kata-kata ini masih banyak kekurangannya.
Jadi mari kita bersama-sama terus belajar tanpa henti untuk menutupi kesalahan serta kekurangan yang ada didalam diri kita yang lemah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Di Tulis Oleh: Ali Topan