Di pertemuan pertama, klien sudah akan mulai memberitahukan kepada konselor persepsinya tentang dirinya sendiri dan situasi kariernya. Apakah masalah yang disodorkan dan dieksplorasi di dalam pertemuan pertama relatif straighforward yang membuat klien lebih menyadari kekuatan dan kelemahan kariernya, atau lebih kompleks. Klien biasanya mencari, secara implisit atau eksplisit, klarifikasi dan pemahaman tentang diri sendiri
di bidang-bidang berikut ini:
1. Siapa
aku? Di mana aku sekarang?
2. Apa
yang ku inginkan? Di mana aku ingin berada?
3. Apa
sumber daya sumber daya yang ada di dalam dan sekitarku, yang dapat
memungkinkan aku untuk terus melanjutkan?
4. Apa
yang menghentikanku untuk terus melanjutkan?
Salah
satu tugas tahap ini adalah membantu klien untuk mengembangkan pemahaman-diri
yang lebih objektif dan akurat dan memperdalam insight mereka tentang situasinya. Maksudnya adalah
untuk memungkinkan klien bergerak ke arah sebuah perspektif baru dan lebih
konstruktif, yang dapat membentuk dasar bagi keputusan dan tindakan.
Bagi
sebagian klien, pemahaman-diri yang lebih besarlah yang paling dibutuhkan, dan
ini dapat mendukung pembaruan energi atau perubahan sikap. Bagi yang lain,
pemahaman-diri baru tahap pertama. Mereka ingin konseling karier membantu
mereka membuat keputusan atau merumuskan rencana tindakan.
Menggunakan
Pekerjaan Rumah
Maksud Umum
Pertama, PR menjadi kontinuitas,
interes, dan energi, dan oleh sebab itu bertindak sebagai “jembatan” diantara
pertemuan-pertemuan. Kedua, PR memberi klien kesempatan untuk mengeksplorasi
sebuah topik secara lebih mendalam dan pada waktu yang tepat untuknya. Ketiga,
mengerjakan PR menyiratkan bahwa konseling karier bukan saebuah event tetapi
sebuah proses, yang terjadi selama periode waktu tertentu. Keempat dan terkait
adalah bahwa PR mendudukan klien di kursi pengemudi, sebagai seorang partisipan
aktif di dalam proses. Terakhir, PR dapat menunjukkan tema-tema dan isu-isu
yang relevan dengan masalah karier klien, baik di dalam isinya sendiri maupun
di dalam prosesnya.
Cara klien mempresentasikan
latihannya sering mengungkapkan isi aktualnya, dan dapat menjadi kunci bagi
isu-isu konseling penting:
Maksud-maksud Spesifik
Jika, misalnya, self-esteem yang
rendah tampak menghalangi pemilihan karier atau perkembangan kariernya, mungkin
akan membantu jika memberi klien latihan menuliskan sepuluh hal yang mereka
sukai tentang dirinya sendiri, atau umpan-balik positif tertentu yang telah
diterimanya dari orang lain.
Siapa Aku?
Di tahap ini konselor adalah
membantu klien dalam menjawab pertanyaan “Siapa aku?”, klien sudah akan mulai
melakukan ini melalui tugas persiapan tertulisnya dan eksplorasi awal di
pertemuan pertama.
Klien mungkin perlu mengembangkan
pemahaman-diri di bidang-bidang di bawah ini:
1. Keterampilan
2. Nilai-nilai
3. Minat
4. Pendorong
karier
5. “Past
Positives”
6. Atribut-atribut
personal
7. Bakat
Dalam
meminta klien untuk melakukan asesmen-diri awal, penting untuk mendorong mereka
agar spesifik. Klien akan sering membuat pernyataan-pernyataan kabur, seperti:
1. Aku
menikmati tanggung jawab
2. Aku
orang yang kreatif
3. Aku
putus asa dengan angka-angka
4. Aku
ingin melakukan sesuatu yang lebih berharga
5. Aku
memerlukan tantangan
6. Aku
tidak mempunyai cukup variasi di dalam pekerjaanku
Contoh-contoh
Latihan
Latihan
“Peristiwa-peristiwa yang menyenangkan”
Maksud
latihan ini lipat dua. Pertama, untuk mengingatkan klien tentang
pengalaman-pengalaman yang mungkin sudah dilupakan. Kedua, hal ini membantu
klien untuk mengidentifikasi pola-pola kejadian yang menyenangkan.
Metode:
klien diminta merinci sejumlah kejadian menyenangkan dan mengidentifikasi apa
yang menyenangkan baginya, diminta mengidentifikasi kualitas-kualitas yang
digunakan dan untuk berusaha mengungkapkan tema-tema penting.
Ketika
orang-orang berada dalam keadaan “menikmati”, mereka cenderung intuitif, mampu
jujur pada diri sendiri, dan nyaris terbebas dari pengaruh “nilai-nilai yang
diintroyeksikan”. Dari posisi ini, klien lebih berkemungkinan untuk dapat
mengidentifikasi secara insting berbagai tema dan arah penting bagi masa
depannya.
Latihan
“Prestasi yang memuaskan”
Maksud
latihan ini adalah untuk menaikkan self-esteem dengan memfokuskan pada
ingatan-ingatan positif, dan mengidentifikasi pola-pola keterampilan yang
mungkin ingin digunakan di dalam kariernya.
Metode:
klien diminta membuat daftar sejumlah prestasi yang memuaskan dan
mengidentifikasi apa yang memuaskan darinya. Diminta mengidentifikasi
keterampilan-keterampilan dan kualitas-kualitas yang digunakan, dan upayakan untuk
mengungkapkan tema-tema penting.
Hubungan
Antara Prestasi dan Kesenangan
Kadang-kadang
ada sebuah dinamika di antara prestasi yang memuaskan dan peristiwa yang
menyenangkan. Sebagai contoh, semua peristiwa yang menyenagkan mungkin
mendeskripsikan liburan dan kegiatan-kegiatan “cuti” lainnya. Hal ini mungkin
menunjukkan bahwa seseorang sedang stres, dan liburan menyenangkan karena
memberikan sarana untuk melarikan diri darinya. Jika dilihat sendirian, latihan
ini tidak menunjukkan bahwa orang itu aktif atau tertarik pada apa pun selain
menghindar dari tekanan.
Latihan
“Keterampilan-keterampilan yang ditransfer”
Maksud:
untuk membangkitkan kesadaran tentang keterampilan-keterampilan yang digunakan
dan didapatkan di masa lalu dan sekarang; untuk mendapatkan kejelasan tentang
bidang-bidang kometensi yang dianggap paling menarik.
Metode:
Daftar komperhensif berbagai keterampilan diberikan kepada klien untuk mengases
dirinya sendiri. Klien kemudian memilih tiga atau lebih co-raters.
Konseling
karier dapat membantu orang-orang untuk mengevaluasi keterampilan-keterampilan
yang sudah mereka peroleh dari semua bagian hidupnya.
Mereka
perlu memilih orang-orang yang mereka hargai pendapatnya, dan yang tidak akan
bersikap destruktif atau mengaguminya secara berlebihan.
Latihan
“Nilai-nilai
Maksud:
mereviu apa yang penting di dalam pekerjaan dan non pekerjaan, dan apa, jika
ada, yang sudah berubah.
Metode:
menggunakan latihan “nilai-nilai”, seperti yang disarankan di dalam Nathan dan
Floyed (2002).
Di
dalam konseling karier, kadang-kadang dapat membantu klien untuk membedakan
antara nilai-nilai pekerjaan dan non-pekerjaannya. Nilai-nilai mungkin tidak
stabil di dalam diri seseorang.nilai-nilai dapat berubah setiap saat di dalam
kehidupan, tetapi mungkin sangat dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan penting.
Latihan
“Validaasi-diri”
Maksud:
Menaikkan self-esteem dan mengembangkan citra-diri yang lebih positif, yang
dapat dikaitkan dengan opsi-opsi masa depan.
Klien dengan self-esteem rendah cenderung memfokuskan pada poin-poin
buruknya.
Metode
1: Menyarankan berbagai kategori kualitas, seperti “fisik”, “mental”, dan
“sosial”, atau meminta klien untuk memikirkan tentang berbagai situasi di mana
mereka merasa senang dengan dirinya sendiri. Metode 2: Cara lain untuk mendorong
klien untuk mengungkapkan kualitas-kualitas yang mereka sukai di dalam dirinya
sendiri adalah dengan meminta mereka melengkapi, misalnya, sepuluh kalimat yang
dimulai dengan “Saya merasa senang dengan diri saya sendiri ketika....”.
Merangkum
Informasi yang Telah Diperoleh Tentang Diri Sendiri
Selama
tahap proses konseling karier ini, klien akan mengakumulasi informasi yang kaya
tentang dirinya sendiri, dan juga akan mendapatkan pemahaman tentang diri
sendiri yang lebih confident.
Salah
satu cara yang sempurna untuk menyintensis dan merangkum informasi asesmen-diri
yang terakumulasi adalah dengan menerima klien untuk membuat sebuah bagan
rangkuman.