Bentuk Awal dari Hewan
Sebagian besar
ahli sistematika setuju bahwa kingdom hewan adalah monofiletik yaitu jika kita
dapat melacak semua garis keturunan hewan kembali ke asal mulanya, hewan akan
menyatu pada suatu nenek moyang bersama, nenek moyang kemungkinan adalah suatu
protista berflagella pembentuk koloni yang hidup pada masa prakambrium yang
berkerabat dengan koanoflagelata.
Dari bentuk awal
yang menyerupai flagelata kemudian timbul flagelata yang menyerupai flagelata
yang ada sekarang. Hal ini sesuai dengan teori George Cuvier yang membuktikan
adanya persamaan antara organism yang dulu dengan yang sekarang. Organisme
inilah yang kemudian mewakili kelompok protozoa, yang kemudian dari radiasi
yang bersifat adaptatif timbullah protozoa-protozoa yang lain, yaitu kelompok
ameboid, kelompok yang bersilia, dan protozoa yang bersifat parasit. Hewan
ciliata cenderung untuk mempertahankan bentuknya dari masa ke masa, sedangkan
hewan protozoa mempunyai bentuk adaptasi antara lain yang hidup di air tawar
dan yang hidup di daratan.
Dari hewan bersel
satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel banyak.
Diduga bahwa hewan bersel banyak mula – mula berbentuk bola yang berongga, terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja. Berdasarkan hipotesis, hewan tersebut disebut blastea. Nama ini diambil dari satu bentuk esensial yang selalu dilalui oleh setiap makhluk hidup bersel banyak dalam perkembangan embriologinya. Alga dan protozoa sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai, kecuali dalam bentuk blastula dalam perkembangan embrio makhluk hidup bersel banyak. Bentuk blastea merupakan bentuk yang memungkinkan untuk berkembang lebih jauh yaitu pada radiasi kedua dan ketiga.
Diduga bahwa hewan bersel banyak mula – mula berbentuk bola yang berongga, terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja. Berdasarkan hipotesis, hewan tersebut disebut blastea. Nama ini diambil dari satu bentuk esensial yang selalu dilalui oleh setiap makhluk hidup bersel banyak dalam perkembangan embriologinya. Alga dan protozoa sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai, kecuali dalam bentuk blastula dalam perkembangan embrio makhluk hidup bersel banyak. Bentuk blastea merupakan bentuk yang memungkinkan untuk berkembang lebih jauh yaitu pada radiasi kedua dan ketiga.
a. Radiasi yang kedua
Secara hipotesis
perkembangan hewan dari bentuk blastea adalah sebagai berikut :
1.
Dari tingkat blastula, embrio hewan berkembang ke arah tingkat gastrula,
sehingga terjadi 2 lapisan, yaitu lapisan dalam (endoderma) dan lapisan luar
(ektoderma). Dalam tingkat gastrula hewan tersebut berkembang menjadi dewasa.
Contoh hewan diploblastik yang kita jumpai sekarang adalah Porifera dan
Coelenterata.
2.
Kemungkinan lain adalah bahwa setelah melalui tingkat blastula dan
gastrula, maka embrionya tidak berkembang menjadi hewan dewasa, tetapi antara
lapisan endoderma dan lapisan ektoderma, terbentuklah lapisan mesoderma.
Setelah terbentuk lapisan mesoderma baru-lah berkembang menjadi hewan dewasa.
Hewan ini tidak lagi dijumpai, namun keturunannya yang terbentuk sebagai hasil
evolutif (radiasi ketiga), dijumpai dalam berbagai bentuk.
b.
Radiasi yang ketiga
Tipe-tipe triploblas dapat digolongkan
dalam 4 kelompok besar hewan hewan berikut ini karena meskipun mempunyai
mesoderma tetapi berbeda asalnya (dari bagian mana) dan perkembangannya menjadi
embrio. Radiasi ketiga ini terbagi menjadi 4 kelompok berikut ini :
1.
Kelompok I
Pada kelompok I ini bagian di kanan dan
kiri dari mesoderma membentuk
benjolan yang kemudian meluas sehingga mengisi ruangan di antara ektoderma dan endoderma. Ruang yang terbentuk disebut coelom. Karena coelom bentuk asalnya dari endoderma maka disebut enterocoelmata. Contohnya: Echinodermata dan Chordata.
benjolan yang kemudian meluas sehingga mengisi ruangan di antara ektoderma dan endoderma. Ruang yang terbentuk disebut coelom. Karena coelom bentuk asalnya dari endoderma maka disebut enterocoelmata. Contohnya: Echinodermata dan Chordata.
2. Kelompok ll
Pada kelompok II mesoderma berasal
derri ektoderma. Ektoderma melepaskan keiompok-kelompok sel dalam ruangan di
antara endoderma dan ektoderma, sehingga mesodermanya kompak dan tidak dijumpai
coelom. Hewan yang tidak memiliki coelom termasuk dalam acoelomata. Contohnva:
cacing pipih dan cacing pita.
3. Kelompok III
Pada kelompok III ini mesoderma
terbentuk dari endoderma maupun ektoderma, hanya saja setelah mesoderma
terbentuk maka terjadi celah yang kemudian berkembang menjadi coelom. Coelom
tersebut dinamakan schizocoel, hewan yang memiliki schizocoel disebut
schizocoelomata. Contohnya, Annelida, Mollusca, dan Arthropoda (Crustacea,
Insekta, labah-labah).
4. Kelompok IV
Pada kelompok IV, mesoderma dibentuk
oleh ektoderma, hanya saja mesoderma tak memenuhi ruangan seluruhnya, sehingga
dengan demikian ruangan tidak dibatasi oleh mesoderma tetapi oleh ektoderma.
Oleh karena itu, coelom tersebut dinamakan pseudocoel. Hewan yang memiliki
pseudocoel termasuk dalam pseudocoelomata. Contohnya: Rotifera dan cacing gilik
atau nematoda. Pada masa embrio, Annelida yang hidup di laut dan Mollusca
sangat serupa, sehingga sulit sekali untuk dibedakan. Demikian juga antara
insekta dan cacing tanah bentuk embrionya sulit sekali dibedakan meskipun
bentuk dewasa mereka berbeda sama sekali. Hewan-hewan triploblastik pada dasarnya
adalah simetri bilateral. Ada anggapan bahwa pada waktu terjadi perubahan
bentuk dari diploblastik ke triploblastik terjadi juga perubahan bentuk
simetrinya, yaitu dari Simetri radial ke simetri bilateral.
Teori Evolusi pada Kelompok Modern
Evolusi invertebrata
yang terdiri dari 30 filum dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup
di laut. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria,
dan filum Plathyhelminthes.
Filum
Plathyhelminthes bercabang menjadi tiga. Cabang pertama bercabang lagi menjadi
tiga dimulai dari filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang
kedua menjadi filum Nematoda. Sedang cabang ketiga menjadi dua, yaitu filum
Echinodermata dan filum Chordata. Dari evolusi invertebrata dapat kita ketahui
bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata.
Echinodermata akan
berkembang menjadi Echinodermata modern contohnya bintang laut, dan bulu babi,
Hemichordata, Chordata primitif yang terdiri dari Tunicata dan Lancelets,
vertebrata modern yang terdiri dari tujuh kelas yaitu: Agnata, Chondrichtyes,
Osteichthyes, Ampibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Daftar Pustaka
Firmansyah. 2010. Evolusi
Genom. http://mcfirmansyah.blogspot.com/2010/10/evolusi-genom.html. Diakses
pada tanggal 23 Maret 2011.
Campbell.
2000. Biologi Jilid 2. Erlangga :
Jakarta.