A. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan social dapat diartikansebagai cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya.
Penyebab kesulitan hubungan social sebagai akibat dari pola asuh orang tua yang penuh dengan unjuk kuasa mendorong timbul dan berkembangnya rasa takut yang berlebihan pada anak sehingga tidak berani mengambil keputusan, dan tidak berani memutuskan pilihan teman yang dipandang cocok .
Keluarga merupakan peletak dasar hubungan social anak, dan yang terpenting adalah pola asuh orang tua terhadap anak
B. Pengaruh Hubungan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Seorang ahli psikoanalisis Sigmund Freud menegaskan bahwa sentuhan lembut seorang, kehangatan dekapan gendongan seorang ibu, dan bahan degupan jantung seorang ibu ketika menyusui anak bayinya dirasakan seorang bayi dalam alam psikologisnya sebagai pernyataan kasih sayang, pengakuan, perasaan diterima, dan perlindungan yang luar biasa yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa anak dikemudian hari,termasuk hubungan sosialnya.
Meluasnya lingkungan social anak itu menyebabkan anak memperoleh pengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orang tuanya.
Jean piaget mengatakan bahwa permulaan kerjasama dan konformisme social semakin bertambah pada saat anak mencapai usia 7 sampai 10 tahun dan mencapai puncak kurva pada saat anak berada diantara usia 9 sampai 15 tahun.
C. Perkembangan Interaksi Sosial Remaja
Interaksi mengandung pengertian hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial
Proses
sosislisasi individu terjadi di tiga lingkungan utama,yaitu
:lingkungan,keluarga,sekolah,dan masyarakat.Proses sosislisasi ini turut
mempengaruhi perkembangan sosial dan
gaya hidupnya pada masa mendatang.perkembangan sosial individu sangat tergantung pada kemampuannya untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dan juga
keterampilannya dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
Pengaruh
lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat terhadap perkembangan sosial.
1.Lingkungan
Keluarga
Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan
oleh anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan rasa
aman,dihargai ,disayangi,diterima ,dan kebebasan untuk menyatakan diri.
Manusia normal senantiasa membutuhkan
penghargaan atau merasa dihargai oleh
orang lain.anak harus mengetahui bahwa dirinya memeng disayangi oleh orang tuanya,yang sangat dibutuhkan oleh
remaja dalam perkembangan hubungan
sosialnya adalah iklim kehidupan
keluaraga yang kondusif .
Pemimpin redaksi News and world Report menyataka bahwa TV
dalam keluarga merupakan variabel yang
amat kuat pengaruhnya terhadap perkembangan hubungan sosial remaja .Albert
Bandura menjelaskan bahwa suatu rangsangan itu
dipersepsi oleh individu kemudia di beri makna berdasarkan struktur
kognitif yan telah dimiliki.
Keteladanan dari sosok pribadi orang tua
menjadi amat penting bagi perwujudan
vwriasi perkembangan sosial remaja pada keluarga yan bersangkutan.Fawzia aswin
Hadis (1991)dan soetjipto Wirosardjono (1991)bahwa orang tua harus dapat
menjadi panutan dan jangan menerapkan orientasi”parent –oriented”,yakni orang
tua harus dapat menjadi panutan serba benar.
2.Lingkungan
Sekolah
Ada empat tahap proses pengembangan
hubungan sosial yang harus dilalui oleh
anak salah satunya:
a.anak dituntut
agar tidak merugikan orang lain,menghargai,dan menghormati hak orang lain.
Lingkngan
sekolah yang kurang positif iklim
kehidupannya dapat menciptakan hambatan-hambatan bagi perkembangan hubungan
sosial remaja.
3.Lingkungan
Masyarakat
Salah satu masalah yang dialami oleh
remaja dalam proses pengembanagan hubungan sosialnya adalah bahwa tidak jarang
masyarakat bersikap tidak konisten terhadap remaja.Soetjipto
Wirosardjono(1991)yang mengatakan bahwa :”bentuk-bentuk perilaku sosial itu
merupakan hasil tiruan dan adaptasi dari pengaruh kenyataan sosial yang
ada.
F. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya
E. Karakteristik perkembangan sosial remaja
Ada sejumlah karakteristik menonjol dari
perkembangan sosial remaja,yaitu:
1.Berembangnya
kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.
2.adanya upaya
memilih nilai-nilai sosial.menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut atau
tetap pada pendirian nya dengan segala
akibatnya
3.meningkatnya
kesadaran akan lawan jenis.Bischof(1983)bahkan menegaskan bahwa:”the social
interest of adolescent are essentially sex social interest”
4.mulai tampak
kecenderungan mereka untuk memilih karir tertentu.
F. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya
Remaja
akan merasa sangat menderita manakala suatu saat tidak diterima atau bahkan
diasingkan oleh kelompok teman sebayanya. Menurut tilaar (1987 : 2), tantangan
kompleksitas masa depan itu memberikan dua alternatif : pasrah kepada nasib
atau mempersiapkan diri sebaik mungkin. Berhasil tidaknya kerjasama remaja
dengan orang tua merupakan permasalahan kemamapuan membangun hubungan sosialnya
.
Ada 3 jenis pola asuh orang tua :
1. Pola
Asuh “bina
kasih” (induction)
2. Pola
Asuh “unjuk
kuasa” (power assertion)
3.
Pola Asuh “lepas kasih” (love withdrawal)
Ada 6 kompetisi
yang seharusnya dipenuhi oleh
seorang guru yaitu :
1. Kompetensi
pribadi (personal competency )
2. Kompetensi
profesional ( professional competency)
3. Kompetensi
sosial ( social competency)
4. Kompetensi
moral ( morality competency)
5. Kompetensi
formal ( formal competency)
6. Kompetensi
religious ( religiousity competency)
Tugas utama
masyarakat adalah menekan seminimal mungkin tingkah laku atau sikap negatif para remaja
mengembangkan tingkah laku positif.