A. Pengertian Bangsa
Istilah bangsa terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris) kata nation
berasal dari bahasa latin, natio artinya sesuatu telah lahir, yang bermakna
keturunan. Kelompok orang yang berada dalam satu keturunan. Nation dalam Bahasa
Indonesia artinya bangsa (Talim, 2010: 244). Nation berubah jadi national yang
artinya kebangsaan. Pahamnya dinamakan nasionalisme artinya paham atau semangat
kebangsaan. Bangsa menurut KBBI adalah orang-orang yang bersamaan asal
keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
1. Pengertian
Bangsa Menurut Para Ahli
a. Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama (hasrat untuk bersatu) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung.
b. Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam
sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa
dirumuskan secara eksak
c. Otto Bauer
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai
kesamaan karakter, karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib.
d. Jalobsen, Lipman
Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity)
dan kesatuan politik (political unity)
e. Ben Anderson
Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan
dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
f. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik).
g. Bangsa adalah kelompok manusia yang terbentuk karena
adanya hasrat (kemauan) untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan
antara manusia dan tempat tinggalnya.
h. Joseph Stalin.
Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan
komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa,
wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama.
i.
Benedict
Anderson.
Bangsa adalah suatu komunitas politik yang
dibayangkan (imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat.
j.
Anthony D.
Smith.
Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki
nama, menguasai suatu tanah air, memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama,
budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan hak serta kewajiban bersama
bagi semua anggotanya.
k. Lothrop Stoddard.
Bangsa adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh
sejumlah orang yang cukup banyak, bahwa mereka merupakan suatu bangsa.
l.
Soekarno.
Suatu bangsa di samping memiliki ciri-ciri tertentu
juga harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa cinta tanah air.
m. Ki Bagoes Hadikoesoemo.
Bangsa
adalah bersatunya orang dengan tempat ia berada, persatuan antara orang dengan
wilayah.
Dari berbagai
definisi tersebut, jelaslah bahwa setiap bangsa yang ada di dunia ini memiliki
ciri-ciri tertentu yang berbeda antara suatu bangsa dengan bangsa yang lain.
2. Pengertian Bangsa Dalam Pandangan Sosiologis
Antropologis dan Pandangan Politis.
Konsep bangsa
memiliki dua pengertian ( Badri Yatim,1999),yaitu
a. Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis
adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan sejarah, bahasa,
tradisi, keturunan, kepecayaan, budaya dan ras.. Ikatan demikian disebut ikatan
primordial. Dengan ikatan itu kita bisa membedakan antara Suku Bangsa Batak dan
Suku Bangsa Jawa atau Sunda. Persekutuan hidup masyarakat semacam ini dalam
suatu Negara dapat merupakan persekutuan hidup yang mayoritas dan dapat pula
persekutuan hidup minoritas. Contoh : amerika serikat terdiri dari bangsa Negro,
bangsa Indian, bangsa Cina, bangsa Yahudi, dan lain-lain.
Persekutuan hidup, artinya perkumpulan orang-orang
yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam
suatu wilayah tertentu. Persekutuan hidup itu dapat berupa persekutuan hidup
mayoritas dan minoritas.
b. Bangsa dalam Arti Politis.
Bangsa
dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi
keluar dan kedalam, diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan/ politik, yaitu
negara beserta pemerintahnya, serta di ikat oleh satu kesatuan wilayah
nasional, hukum, perundang-undangan yang berlaku.. Jadi mereka diikat oleh
kekuasaan politik yaitu Negara. Misalnya bangsa Moro, bangsa Yahudi, bangsa
Kurdi, dan bangsa Tamil.
B. Unsur-unsur terbentuknya bangsa
Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk
karena adanya faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dari bangsa
lain, yakni sbb:
-
Kesamaan
keturunan
-
Wilayah, bahasa.
-
Adat istiadat.
-
Kesamaan
politik.
-
Perasaan, agama.
Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa
adalah, adanya kehendak atau kemauan bersama atau nasionalisme.
Menurut Friedrich Hertz, terdapat empat ungsut
terbentuknya bangsa, yaitu:
- Keinginan untuk mencapai kesatuan
nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama,
kebudayaan, komunikasi dan solidaritas
- Keinginan untuk mencapai
kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi
dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
- Keinginan akan kemandirian,
keunggulan, individualisme, keaslian dan kekhasan.
- Keinginan
untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan,
pengaruh dan prestise
Sedangkan pandangan umum tentang unsur terbentuknya
bangsa adalah:
- Ada sekelompok manusia yang
mempunyai kemauan untuk bersatu.
- Berada dalam satu wilayah tertentu.
- Ada kehendak untuk membentuk atau
berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri.
- Secara psikologis merasa senasib,
sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita
- Ada kesamaan karakter, identitas,
budaya, bahasa sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain.
Faktor-Faktor
Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
Menurut Chotib dkk (2006: 5-6) dalam buku berjudul Kewarganegaraan
1 menuju Masyarakat Madani yang dikutip dari id.wikipedia.org, faktor-Faktor
Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas adalah sebagai berikut:
1. Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu
ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat.
2. Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama
yang dianut oleh masyarakat dan dalam hal ini agama dapat membentuk suatu
ideologi doktrin yang kuat dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat
menimbulkan bangsa
3. Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa
karena bagi masyarakat, tokoh dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan
misi-misi bangsa.
4. Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan
bangsa karena sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akan
melahirkan solidaritas sehingga memungkinkan untuk membentuk satu tekad dan
satu tujuan antar kelompok masyarakat.
5. Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor
pembentukan bangsa karena semakin meningkatnya perkembangan ekonomi semakin
beragam pula kebutuhan masyarakat sehingga membuat masyarakat semakin
ketergantungan satu sama lain dan secara tidak langsung akan membuat masyarakat
ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan untuk memenuhi
kebutuhan satu sama lain.
Proses
Pembentukan Bangsa-Negara Menurut Model Ortodoks.
Model ortodoks yatu bermula dari adanya suatu bangsa
terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri.
Contoh bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel.
Ciri-ciri model Ortodoks :
a. Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu
bangsa membentuk suatu Negara.
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya
membentuk struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru.
c. Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara.
d. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian
terpisah dari proses integrasi nasional.
Proses
Pembentukan Bangsa-Negara Menurut Model mutakhir.
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih
dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara
merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara
Amerika Serikat pada tahun 1776.
Ciri-ciri Model Mutakhir:
a.
Mengalami
perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa menjadi satu bangsa.
b.
Memerlukan waktu
yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang identitas cultural yang
baru.
c.
Kesadaran
politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa
Negara.
d.
Partisipasi
politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
integrasi nasional.
Referensi
Id.wikipedia.org.
Bangsa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa#cite_note-Chotib.2Csuharno.2CAbubakar.2CCatio-3.
(di akses tanggal 01 September 2014, Pukul: 14:20)
Pknsby. Bangsa Dan Negara 1. http://pknsby.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x-2/bangsa-dan-negara-1/.
(di akses tanggal 01 September 2014, Pukul: 14:43)
Talim, S. Adi.
2010. Kamus Lengkap 50 Miliyar Inggris – Indonesia, Indonesia– Inggris.
Surabaya: Surya Ben Tata.
Wijayanti, Leni.
2011. Mendeskrepsikan Hakikat Bangsa dan Unsur-unsur Terbentuknya Negara.
http://materi-pkn.blogspot.com/2011/10/mendeskrepsikan-hakikat-bangsa-dan.html.
(di akses tanggal 01 September 2014, Pukul: 14:09).