Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bahasa Pemrograman Rakitan Bilangan Desimal dan Bilangan Hexadesimal

Selasa, 16 Maret 2021 | 19:54 WIB Last Updated 2023-03-30T13:34:54Z

Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa
dasar komputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di samping instruksinya
yang jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Program yang dihasilkan
memiliki kecepatan
yang paling baik. Kelebihan dari bahasa rakitan adalah :

1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yang
menyebabkan pemrograman menjadi lebih mudah).
2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dan
dapat diintegrasikan kembali).
3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan.
4. Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
Bahasa rakitan merupakan bahasa pemrograman yang posisinya di antara bahasa
pemrograman lainnya adalah termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat rendah karena
bahasa ini berhubungan langsung dengan bahasa mesin. Sedangkan bahasa pemrograman






Bahasa Pemrograman Rakitan

Salah satu penyebab kesulitan mahasiswa untuk mempelajari bahasa Rakitan adalah hal –
hal yang menyangkut konversi Bilangan biner dan hexadecimal. Meskipun dianggap
sesuatu hal yang mengada – ada oleh sebagian anda bahwa : untuk apa bilangan bilangan
direpresentasikan dengan orde yang bermacam-macam? Yang malah menyulitkan bagi
pengguna bilangan. Sebetulnya tidak demikian. Coba anda bayangkan bagaimana
merepresentasikan Bilangan desimal 4 (yang kita pakai sehari hari) dalam digital?
Seperti yang anda ketahui dalam dunia digital representasi adalah 1 dan 0, karena secara
fakta lebih mudah dan tegas perbedaan antara 1 dan 0. 1 adalah on dan 0 adalah off.Disebut sebagai biner (1 dan 0) sehingga dari ungkapan saya diatas dapat dipahami
mengapa biner dibutuhkan, sehingga desimal 4 adalah 100 (biner) kalau representasi pada
nyala 3 buah led maka nyala padam dan padam. Kemudian muncul pertanyaan untuk apa
bilangan hexadesimal? Coba bayangkan representasi bilangan desimal 65536 dalam
biner..? maka anda dapat menulis sepanjang 16 bilangan biner. Hal ini sangat
menyulitkan kala sudah masuk dalam pemrograman, sehingga muncul bilangan orde 16
atau hexadesimal yang berfungsi untuk menyederhanakan penulisan (mengecilkan ukuran
representasi bilangan desimal dan biner ) menjadi FF (hexadesimal) hanya membutuhkan
dua karakter bilangan saja. Oleh sebab itulah mengapa biner dan hexadesimal dibutuhkan
dalam representasi bilangan.
 
Oleh karena itu pemahaman konversi bilangan penting sebab penggunaan mereka
menyederhanakan lain topik kompleks termasuk desain logika dengan aljabar boolean,
untuk meyederhanakan representasi data.


Bilangan Desimal

Kita terbiasa dengan bilangan basis 10 (desimal) coba anda lihat angka ini 123
representasi dalam bilangan basis 10 adalah seperti berikut :
1*102 + 2*101
+ 3*100 atau sama dengan
100 + 20 + 3
kemudian coba perhatikan bilangan ini 123,456
direpresentasikan dalam desimal sebagai berikut
1*102 + 2*101
+ 3*100 +4*10.-1+5*10-2+6*10-3 atau sama dengan
100 + 20 + 3 + 0,4 + 0,05 + 0,006BILANGAN BINER

Sistem komputer menggunakan bilangan biner, dioperasikan menggunakan logika biner.
Komputer merepresentasikan nilai-nilai menggunakan dua tingkatan voltase yang pada
umumnya 0v dan + 5v. Dengan dua nilai seperti kita dapat merepresentasikan persisnya
dua nilai-nilai berbeda. Ini bisa karena dimanapun dua nilai yang berbeda secara absolut,
Dalam penggunaanya kita menggunakan nilai-nilai nol dan satu.
 
Contoh disini sangat mudah untuk mengkonversikan bilangan biner ke desimal. Anda
perhatikan bilangan biner ini 110010102 direpresentasikan dengan cara seperti pada
desimal diatas menjadi sebagai berikut :

1*27
+ 1*26
+ 0*25
+ 0*24 + 1*23
+ 0*22
+ 1*21
+ 0*20
sama dengan
128 + 64 + 8 + 2
20210

Mudah kan?

Sedangkan untuk mengkonversi desimal ke biner agak sedikit lebih sulit, karena anda
harus menemukan terlebih dahulu pangkat dua tertinggi berapakah yang sama dengan
atau lebih kecil dari bilangan desimal yang akan dikonversi. 

Contoh: anda perhatikan
bilangan berikut : 1359 (desimal) coba kita konversikan.

1.cari nilai pangkat dua yang sama dengan atau lebih kecil dari 1359, kita ambil
misalnya 2 10 = 1024 -> lebih kecil dari 1359, kemudian
2.kita naikkan satu tingkat 2 11 = 2048 ternyata 2048 lebih besar dari 1359,
sehingga kita pilih 2 pangkat 10 (210).
3.Kurangkan desimal yang akan dikonversi dengan nilai desimal dari pangkat
dua yang lebih kecil dari bilangan tersebut sehingga, 1359-1024 adalah sama
dengan 335
4.Cari bilangan pangkat dua yang lebih kecil atau sama dengan 335 -> 28 = 256.
5.Kurangkan 335 dengan 256, 335 – 256 = 79
6.Ulangi langkah keempat kita dapatkan pangkat dua yang mendekati adalah 64
shg 79-64 = 5
- Ulangi lagi langkah sebelumnya kita dapat 4, mjd 5-4 = 1- Dari hasil langkah langkah tersebut diatas dilengkapi sampai nilai nomila
terkecil kemudian diurutkan dan kemudian kita susun binernya menjadi
seperti berikut ini
- 2
10 28
26 2
4 2
3 2
2 2
1
dan 20

selanjutnya kita urutkan mulai bilangan pangkat dua
terbesar sampai yang terkecil, pangkat dua yang terepresentsi spt hitungan kita
tadi kita urutkan dengan 1 yang terwakili dan 0 tidak terwakili menjadi urutan
bilangan biner seperti ini : 1010101111



BILANGAN HEXADESIMAL

Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan dengan orde 16, Dengan urutan
sebagai berikut (paling kiri merupakan MSB dan paling kanan adalah LSB) :
F E D C B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0. dimana bilangan F adalah 16 dalam orde 10 dan 1111
dalam orde biner. Konversi bilangan dari bilangan biner ke hexadesimal sangat mudah,
bila dibandingkan konversi dari bilangan hexadesimal ke desimal. Cara mengkonversi
bilangan hexadesimal ke biner adalah dengan cara menguraikan bilangan bilangan
hexadesimal tersebut empat bit empat bit sesuai dengan konversi dalam biner.

Contoh
bilangan FE16 dalam konversi biner nya adalah F menjadi 11112 dan E menjadi 00012
sehingga FE16 = 111100012.
Cara mengkonversi ke bilangan desimal sama dengan biner Contoh:

3A hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10
= 58 desima


×
Artikel Terbaru Update