Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Konsep-Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Senin, 24 Januari 2022 | 09:47 WIB Last Updated 2023-03-30T13:50:35Z

Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi tidak diciptakan secara mendadak tetapi berkembang melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulis dan diterbitkannya buku yang terkenal yang berjudul : The Wealth of Nation tahun 1776 karya Adam Smith. Sejak saat itu ekonomi sebagai ilmu mengalami perkembangan yang begitu pesat dari waktu ke waktu. Tahun tersebut sering dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi dan Adam Smith sebagai bapak ilmu ekonomi. Jadi, perhatikan bahwa bapak ilmu ekonomi adalah Adam Smith karena beliaulah yang memberikan dasar dan konsep yang jelas serta utuh.

Sebenarnya penelaahan ekonomi sudah mulai dipelajari orang sejak Aristoteles (350 Sebelum Masehi). Namun penelaahan ekonomi pada waktu itu baru dipelajari pada tingkat yang sangat mendasar, lebih bersifat filosofis.

Kemudian tahun 1270, penelaahan ekonomi tersebut diusahakan untuk lebih dikembangkan lagi oleh Thomas Aquinas dengan beberapa tambahan pemikiran yang bersumber pada kitab Injil. Pada tahun 1758, Francois Quesnay mencoba untuk menjelaskan lebih jauh, namun meskipun demikian sampai tahap ini perkembangan penelaahan belum sampai membentuk satu disiplin ilmu sendiri. Sampai tahapan ini ekonomi sering disebut dengan Fisiokrat.

Pada tahun 1776 muncul tokoh baru, yaitu Adam Smith, yang berhasil mengangkat penelaahan ekonomi menjadi disiplin baru yang disebut ilmu ekonomi. Sejak saat itu, ilmu ekonomi sangat banyak dirasa manfaatnya oleh manusia di dalam usaha mereka untuk meningkatkan kualitas hidup. Ilmu ekonomi terus berkembang.

Gagasan Adam Smith tersebut menjadi dasar bagi ahli ekonomi lainnya, yaitu Thomas Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill. Ahli ekonomi yang disebut belakangan ini dikelompokkan sebagai ahli ekonomi klasik. Tradisi klasik ini seterusnya dikembangkan oleh Mazhab Austria dan diteruskan oleh Leon Walras, Alfred Marshall, dan lain-lain pada tahun 1890-an.

Tradisi klasik ini menelorkan perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi mikro. Depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an melahirkan ahli ekonomi baru. Karya terbesar lainnya dalam bidang ekonomi dicapai pada tahun 1936 ketika sebuah buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money diterbitkan oleh seorang ekonom besar, John Maynard Keynes. Buku ini berhasil meyakinkan para ahli ekonomi maupun para pengambil keputusan dalam mengatasi krisis-krisis ekonomi yang dialami pada saat itu. Kedua karya besar dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi itu terus berkembang sampai sekarang tidak hanya di negara maju, melainkan pula di negara berkembang.

BATASAN DAN PERMASALAHAN

Istilah ekonomi memang telah muncul sejak zaman Yunani kuno atau sejak Romawi. Istilah itu mulai digunakan oleh seorang ilmuan Xenophon. Secara etimologis ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos: Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan. Jadi, dengan demikian oikosnomos berarti tata aturan rumah tangga.

Batasan-batasan ilmu ekonomi begitu banyak jumlah dan ragamnya, sebanyak dengan lamanya manusia memperhatikan terhadap masalah masalah ekonomi itu sendiri. Ada dua versi yang menyatakan awal kelahiran ilmu ekonomi yaitu;

Pertama menyatakan bahwa kelahiran ilmu ekonomi terjadi sejak lahirnya kaum phsyocrat yakni pada saat tulisan Francois Quesnay (Perancis) yang berjudul Tableau Economique diterbitkan kira-kira pada tahun 1750. Alasan mereka karena Tableau Economique merupakan karya pertama yang memandang kehidupan perekonomian sebagai suatu sistem yang sudah ditentukan dan suatu sistem yang diatur oleh hukum[1]hukum sendiri. Atas dasar tersebut, kaum phsyiocrat dipandang sebagai peletak dasar ilmu ekonomi yang pertama.

Kedua, menyatakan bahwa titik awal kelahiran ekonomi sebagai ilmu setelah terbitnya buku Adam Smith (1776) yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang sering disingkat The Wealth of Nations. Mereka beranggapan bahwa Adam Smith dengan karyanya itu berhasil menjelaskan bahwa ekonomi telah memenuhi kriteria dasar keilmuan, yakni memiliki objek baik formal maupun material, mempunyai metodologi atau pendekatan, dan tersusun sangat sistematis. Di samping itu, ekonomi memenuhi tiga aspek persyaratan ilmiah, yaitu aspek ontologi, epistimologi maupun aspek aksiologi.

Dari dua pandangan di atas, pandangan kedua lebih kuat argumentasinya. Oleh karena itu, sampai sekarang Adam Smith dianggap merupakan tokoh utama yang melahirkan ilmu ekonomi. Bahkan karena jasanya yang begitu besar dalam melahirkan ilmu ekonomi, Adam Smith dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi.

1.        Difinisi Ilmu Ekonomi

Untuk lebih mempermudah memahami ilmu ekonomi biasa orang akan melihat apa dan bagaimana definisi itu dikemukakan. Untuk itu marilah kita urutkan mengenai batasan- batasan ilmu ekonomi sejak pertama ekonomi menjadi ilmu. Batasan yang pertama tentang ilmu ekonomi adalah Adam Smith, yaitu "Political economy as an inquiry into the nature of the wealth of nation … wealth is a annual produce of land and labor of the society. "

Kemudian batasan lain yang dikemukakan seorang ekonom Inggris Alfred Marshall (1880-1920) dalam bukunya Priciples of Economic memberikan batasan sebagai berikut. "Political economy or economic is a study of mankind in the ordinary business life it examines that part of individual and social action which ia most closly conected with the attainment and with the use of the national requisites of well being.”

Dari dua batasan di atas bahwa politik ekonomi dan ilmu ekonomi masih mempunyai arti yang sama karena itu pendapat di atas biasa digolongkan kepada kaum Klasik.

Pada saat ini politik ekonomi sudah berdiri sendiri dan tidak lagi disamakan dengan ilmu ekonomi. Sekarang saya kemukakan batasan-batasan ilmu ekonomi lain yang akan memberikan gambaran agar para mahasiswa dapat menganalisis dan membandingkan dari setiap batasan tersebut: Fred Rogers Fairchild (1954) dalam bukunya Principles of Economic menyatakan: "Economic is the study of man's activities devoted to obtaining the material means for the satisfaction of his wants that the material means which serve to satisfy human wants include human beings as well as external object”. George Leland Bach dalam bukunya Economic An Introduction to Analysis and Policy. Menjelaskan bahwa; "Economic is the study of how the goods and services we want get produced and how they are distributed among us”.

Batasan yang dianggap paling modern dikemukakan oleh Leonel Robbin (1945) dalam bukunya yang berjudul An Essay on the Nature and Significance of Economic Sciece: “Economics as the science which studies human behavior as a relationship between ends and scarce means which have alternative use”. Dari batasan di atas nampak jelas mengandung konsep ends, scarce means dan alternative uses dari masalah itu jelas bahwa permasalahan ekonomi timbul karena adanya kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas, sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan adanya terbatas (scarce means).

Masih banyak definisi ilmu ekonomi yang lain, seperti yang disampaikan dalam bukunya Economic yang dikarang oleh ekonom terkenal saat ini, Paul A Samuelson, antara lain:

a.     Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut produksi dan tansaksi di antara banyak orang.

b.   Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perusahaan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi misalnya kecenderungan (trends) dalam harga hasil produksi dan pengangguran. Begitu gejala tadi terlibat maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonominya.

c.   Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan. Ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas (misalnya tanah, tenaga kerja, mesin, keterampilan teknis) untuk memproduksi berbagai komoditi (misalnya beras, daging, pakaian, televisi, jalan raya, senjata) dan menyalurkan ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsikan.

d.  Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan dan mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya.

e.      Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, suku bunga, modal dan kekayaan.

Kemudian dari sekian banyak definisi di atas, Samuelson membuat rangkuman yang banyak disepakati oleh kebanyakan ahli ekonomi sebagai berikut: Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

Dari batasan-batasan yang telah dikutip di atas tampak bahwa arah perkembangan ilmu ekonomi selama ini ditandai oleh pusat perhatian para tokoh ekonomi. Arah itu menjadi semakin jelas di mana para tokoh ekonomi tersebut dalam memberikan batasan ilmu ekonomi terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, memberikan batasan ilmu ekonomi dengan menekankan pada dua asumsi (preposisi), yaitu: manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan di pihak lain sumber yang tersedia guna memenuhi kebutuhan tersebut relatif terbatas. Kalau batasan/definisi ilmu ekonomi didasarkan pada dua preposisi tersebut di atas maka definisi ilmu ekonomi tersebut disebut definisi formal. Kelangkaan sumber yang memiliki berbagai alternatif penggunaan mengharuskan manusia memilih sehingga sebagian ilmuwan ekonomi lebih senang menyebut ekonomi sebagai ilmu yang mengkaji perbuatan manusia melakukan pilihan di antara beberapa alternatif. Sedangkan kelompok kedua, menekankan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagaimana manusia mencapai kemakmuran atau yang mempelajari dari hakekat atau tujuan ilmu ekonomi atau didasarkan pada isi dan sebab maka batasan/definisi ilmu ekonomi tersebut disebut definisi secara material.

Dari gambaran di atas, menunjukkan bahwa secara realitas manusia dihadapkan pada konflik antara kelangkaan sumber-sumber ekonomi dengan kebutuhan yang tak terbatas menimbulkan berbagai masalah yang dihadapi dan harus dipecahkan oleh semua masyarakat manusia baik secara individu, kelompok maupun negara, baik kecil maupun besar yang sudah maju maupun yang masih terbelakang untuk mencapai kemakmuran.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Perspektif Para Ahli

Menurut Bangun, ilmu ekonomi muncul karena adanya kesenjangan antara sumber daya yang tersedia dan keinginan manusia. Sumber daya yang ada di bumi bersifat terbatas, sementara keinginan bersifat tidak terbatas.

sehingga hal ini menciptakan kesenjangan dan menimbulkan masalah dalam penggunaan sumber daya.

Makanya itu ilmu ekonomi ada karena berupaya untuk mengatur agar tidak terjadi kelangkaan akibat kesenjangan tersebut.

Ilmu ini mempelajari dan mengkaji cara agar masalah-masalah pemenuhan kebutuhan manusia tidak melewati batas.

Pengertian yang disampaikan Bangun sejalan dengan pendapat Brown, bahwa dasar ilmu ekonomi adalah:

  1. scarcity
  2. sources
  3. economics
  4. opportunity cost
  5. production possibilities curve
  6.  demand and supply concepts
  7. supply and demand together 
  8. the market or price system 
  9. efficiency price elasticity of demand


Untuk menambah wawasan, berikut ini adalah rangkuman pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli.

Mari kita perhatikan dengan definisinya.

  1. Menurut Alfred Marshall, Ilmu Ekonomi merupakan ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari
  2. JB Say mengatakan Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan  
  3. Kemudian David Ricardo menjelaskan Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat 
  4. Paul Samuelson menerangkan Ilmu ekonomi adalah studi tentang individu-individu dan masyarakat yang membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat
  5. Sadono Sukirno berpendapat Ilmu Ekonomi tentang menganalisis biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya
  6. Terakhir, pengertian Ilmu Ekonomi menurut Mankiw. Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan langka


Berdasarkan pengertian di atas, sebenarnya dapat ditemukan dua kata kunci yang lekat dengan Ilmu Ekonomi.

Pertama, keterbatasan sumber daya.

Kedua adalah pengelolaan dan pengalokasian sumber daya.

Dua hal inilah yang menjadi fokus Ilmu Ekonomi. Maka ketika kita memilih bidang studi Ilmu Ekonomi, apa yang kita pelajari tidak akan jauh-jauh dari dua hal tadi.

2.        Tindakan dan Prinsip Ekonomi

Mempelajari ilmu ekonomi berarti kita mempelajari perilaku atau tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi adalah suatu tindakan dalam memilih berbagai alternatif yang memberikan hasil yang terbaik. Hasil yang terbaik bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sisi hasil artinya menunjukkan hasil yang maksimum. Kedua, sisi biaya artinya kalau dilihat dari hasil tidak menunjukkan adanya perbedaan di antara berbagai alternatif itu maka dilihat dari biayanya. Kedua aspek itulah yang disebut prinsip ekonomi. Secara ringkas prinsip ekonomi menyatakan bahwa: a. untuk memperoleh hasil tertentu, biaya yang dikeluarkan harus sekecil mungkin; b. dengan biaya tertentu harus menghasilkan produk semaksimal mungkin. Jadi, prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam melakukan pemilihan harus didasarkan pada pemilihan biaya yang paling efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas memang merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan ekonomi.

3.        Ilmu Ekonomi dalam Kaitannya dengan Ilmu-ilmu Sosial

Ilmu sosial adalah ilmu yang subject matters-nya masyarakat, apakah kelompok dalam masyarakat lembaga-lembaga dalam masyarakat, hubungan antarmanusia hubungan antarkelompok serta lembaga, juga hubungan antara manusia dengan benda dan dengan segala macam yang dibutuhkan. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan benda dan dengan segala macam aspek yang dibutuhkan. Samuelson menjelaskan bahwa ilmu ekonomi memang berkaitan dan sangat berdekatan dengan ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu politik, psikologi, sejarah, dan antropologi adalah ilmu-ilmu sosial yang sering bertumpang tindih dengan apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi. Tetapi keterkaitan antardisiplin ilmu dalam bidang ekonomi merupakan fakta yang perlu disusun dan diatur dengan tujuan untuk pengembangan dan pengujian teori ekonomi itu sendiri. Ilmu sosial merupakan tinjauan ilmiah yang membahas gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sosial insani.

Berdasarkan pengalaman sehari-hari, kita menyadari bahwa gejala sosial itu bermacam ragam coraknya. Atau bisa juga, satu gejala sosial mengandung beberapa yang kompleks. Akibatnya, ilmu pengetahuan sosial harus terbagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu. Apakah yang menjadi tugas ilmu ekonomi?

Ekonomi mempersoalkan usaha manusia untuk meningkatkan kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun secara berkelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat). Sebagai suatu ilmu, ekonomi tentunya memiliki objek material (apa yang dipelajari) dan objek formal (bagaimana mempelajarinya). Objek material ekonomi meliputi produksi, distribusi, pembagian kerja, pembangunan, sistem moneter dan keuangan, perdagangan dan dunia usaha. Sedangkan objek formal ekonomi meliputi kemakmuran manusia di masa sekarang dan masa depan.

4.        Ilmu Ekonomi dalam Pemerintahan

Samuelson menjelaskan bahwa kegiatan politik sering kali dipenuhi dengan masalah-masalah ekonomi, seperti pertemuan puncak menteri[1]menteri bidang ekonomi, proteksi terhadap industri tekstil, undang-undang pajak, pencegahan polusi udara dan sanksi-sanksi ekonomi. Kegiatan ilmu ekonomi dalam pemerintahan dipelajari secara khusus melalui "politik ekonomi" atau "kebijakan ekonomi". Kenneth E. Boulding mengemukakan tujuan politik ekonomi ada 4 macam, yaitu: kemajuan ekonomi, stabilitas ekonomi, keadilan ekonomi, dan kebebasan ekonomi. Dalam tahun-tahun terakhir ini banyak ahli ekonomi yang telah menjadi penasihat presiden dan perdana menteri. Agenda politik penuh dengan permasalahan ekonomi: haruskah kita menaikkan pajak untuk mengurangi defisit anggaran? Apakah sebaiknya upah minimum dinaikkan? Apakah sebaiknya pemerintah mengatur bank-bank lebih ketat?

Para pemimpin politik memerlukan penasihat ekonomi untuk memberikan nasihat atas berbagai pertanyaan yang rumit. Kini semakin banyak aspek internasional dari kegiatan ekonomi yang menarik perhatian para pembuat kebijakan. Ketika defisit perdagangan meningkat di tahun 1980-an, Kongres Amerika bekerja keras menyusun ulang peraturan perdagangan internasional. Setiap orang cemas terhadap kemungkinan Amerika Serikat kehilangan teknologinya, dan kemungkinan negaranya menjadi kekuatan kelas dua di belakang Jepang dan Eropa.

Contoh lain, keprihatinan terhadap pemanasan global semakin tinggi, telah menimbulkan dukungan internasional untuk mengurangi konsumsi energi. Kepala pemerintahan harus terus menerus membuat keputusan penting yang melibatkan ilmu ekonomi. Tentu saja, pemimpin-pemimpin nasional tidak perlu menjadi menjadi ahli dalam ilmu ekonomi. Namun mereka harus menjadi “konsumen” terpelajar atas nasihat ekonomi yang diberikan kepada mereka. Para presiden yang membawa perubahan ekonomi besar kepada Amerika Serikat – Franklin Roosevelt, John Kennedy, dan Ronald Reagen - bukanlah ahli ekonomi profesional. Akan tetapi, mereka mempunyai gabungan otak para penasihat yang ahli dalam permasalahan ekonomi dan dapat mengusulkan pemecahan terhadap berbagai persoalan saat itu.

5.        Hukum Ekonomi dan Keberlakuannya

Lebih dari seabad yang lalu, seorang ahli matematika Perancis bernama Laplace berpendapat bahwa orang dapat melihat masa depan dengan jelas melalui masa kini dengan perhitungan matematis asalkan data dan waktu cukup tersedia. Sekarang dalam zaman ketidakpastian in kita tahu bahwa hal itu tidak benar. Ada sesuatu yang tidak teramalkan, bahwa dalam ilmu pengetahuan yang pasti. Dalam ilmu sosial, ternyata tikus tidak selalu menempuh jalan yang sama dalam kotak percobaannya. Freud mengatakan bahwa alam bawah sadar kita mengembang tidak terduga dan menghasilkan tindakan-tindakan yang sering mengejutkan. Coba perhatikan, pandangan yang sekadarnya saja pada seseorang akan mengubah tingkahnya. Selama 30 tahun terakhir ini, ilmu ekonomi berada di garis depan dalam mengembangkan model-model yang menjelaskan bagaimana ketidakpastian mempengaruhi tindakan manusia. Model-model tersebut merupakan hubungan antara variabel ekonomi yang satu dengan variabel ekonomi lain atau yang disebut sebagai hukum ekonomi. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan sebab akibat (kausal) atau hubungan fungsional. Dalam ilmu ekonomi keberlakuan hukum tersebut tidak pasti (absolute), melainkan bersifat relatif. Hukum ekonomi berlaku hanya pada derajat rata[1]rata. Artinya di sini, bahwa hukum ekonomi berlaku apabila dipenuhi persyaratannya atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Hal ini mengingat ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial di mana segala aturannya terikat pada ruang dan waktu

6.        Tujuan Ilmu Ekonomi

Tujuan ilmu ekonomi adalah: a. Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi baik hubungan yang bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional; b. Untuk menguasai peristiwa-peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Dengan generalisasi atau kesimpulan yang telah ada diperoleh dari hasil penelitian yang saksama serta teori yang telah kita miliki maka akan memungkinkan bagi kita untuk menciptakan suatu kejadian atau kondisi yang menguntungkan kepada ekonomi kita atau setidak-tidaknya kita dapat mengadakan pencegahan atau pembatasan-pembatasan terhadap hal-hal yang merugikan terhadap ekonomi kita.

SUMBER:

  • Modul pembelajaran. Drs. H. Eeng Ahman, M.S. Yana Rohmana, S.Pd. http://repository.ut.ac.id/4094/1/PSOS4104-M1.pdf
  • Mankiw. (1998). Economics. The Dryden Press.
  • Pratama Rahardja dan Mandala Manurung. (1999). Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: FEUI.
  • Samulson, PA. (1985). Ekonomi . Jakarta: Erlangga.
  • Stonier, AW. (1984). Teori Ekonomi . Jakarta: PT Ghalia Indonesia. Suherman Rosyidi. (1994). Pengantar Teori Ekonomi. Edisi Keenam. Surabaya: Duta Jaya Printing. 
×
Artikel Terbaru Update